Svetlana Davydova (36) ditangkap pekan lalu oleh sekelompok pria berseragam serba hitam, yang tiba-tiba mendobrak masuk ke dalam apartemennya di Vyazma, Moskow bagian barat. Demikian disampaikan suami Davydova, Anatoly Gorlov kepada AFP, Jumat (30/1/2015).
Bahkan menurut Gorlov, istrinya sedang menyusui bayi perempuannya yang masih berusia 2,5 bulan, ketika dibawa pergi sekelompok pria berseragam hitam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia menghubungi pihak yang seharusnya tidak dia hubungi dan mengatakan apa yang seharusnya tidak dia katakan," ujar Andrei Stebenev yang ditunjuk oleh negara untuk mendampingi Davydova.
Stebenev enggan menjelaskan lebih lanjut soal kasus ini, terutama dakwaan yang menjerat Davydova. Dia beralasan, otoritas Rusia menyatakan kasus ini merupakan rahasia negara sehingga tidak banyak informasi yang bisa diungkapkan ke publik. Namun Stebenev menambahkan, Davydova tetap tenang di dalam tahanan.
Suami Davydova, Gorlov menuturkan kepada AFP, istrinya memang menghubungi kantor Kedubes Ukraina pada April 2014 lalu untuk memberitahu pergerakan militer lokal di Vyazma. Davydova meyakini tentara-tentara tersebut telah dikerahkan ke perbatasan Rusia-Ukraina.
Gorlov merasa keberatan dengan penahanan istrinya ini. Gorlov bersikeras bahwa istrinya tidak mengkhianati negaranya. Davydova memiliki 4 anak dengan Gorlov. Pasangan ini juga membesarkan tiga anak lainnya dari penikahan Gorlov sebelumnya.
"Dia tidak ingin militer kita ikut serta dalam rencana semacam itu," sebut Gorlov sembari menyatakan bahwa dirinya dan sang istri sama-sama menentang pendudukan Rusia atas Crimea di Ukraina.
"Kami terkejut. Ini merupakan kesalahan yang mengerikan," timpal saudara perempuan Davydova, Natalya Gorlova.
(nvc/ita)