Pengamat: Jokowi akan Jadi Presiden yang Kuat Jika Bisa Keluar dari Konflik KPK-Polri

Pengamat: Jokowi akan Jadi Presiden yang Kuat Jika Bisa Keluar dari Konflik KPK-Polri

- detikNews
Kamis, 29 Jan 2015 16:24 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo tengah terbelenggu konflik antara KPK vs Polri. Banyak pihak yang menilai Jokowi sangat tertekan oleh kehendak partai.

Konflik KPK vs Polri ini bahkan nyaris menodai kepercayaan jutaan rakyat yang mendukungnya. Bahkan munculnya konflik tersebut merusak sederet prestasinya dalam menjabat selama 100 hari.

Oleh karena itu publik berharap agar Jokowi dapat melepaskan diri dari tuntutan-tuntutan partai yang mempersempit ruang geraknya. Sebagai presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, semestinya Jokowi mengutamakan kepentingan rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau Jokowi bisa keluar dari masalah ini dia akan jadi presiden yang jauh lebih kuat," kata pengamat politik Philip J Vermonte dalam diskusi bertajuk '100 Hari Jokowi, Masihkah Menjadi Petugas Partai' di Resto Horapa, Jl Cik Di Tiro, Menteng, Jakpus, Kamis (29/1/2015).

Saat ini menurut Philip, beban kerja yang dirasakan oleh Jokowi terlalu berat. Dia melihat terlalu banyak masalah yang seharusnya diselesaikan oleh para bawahannya, namun harus ditangani langsung olehnya.

"Harusnya ada filter-filter di menteri-menteri. Sehingga sampai Presiden, betul-betul tinggal ambil keputusan," katanya.

Selain itu menurut Philip, sikap PDIP saat ini justru seakan menjadi partai oposisi pemerintahan. Di saat seharusnya mendukung keputusan presiden, PDIP malah bersikap kontra.

"Saya rasa nggak ada parpol di dunia manapun, pendukung presiden yang bicaranya seperti oposisi. Ini aneh banget," ujarnya.

Philip menilai komunikasi antara Presiden Jokowi dan PDIP terhambat. Sehingga muncul ucapan tak senada yang keluar dari kader PDIP yang lain.

"Ini tes buat PDIP kalau kembali terpilih bisa nggak sih dia mengawal kebutuhan pemerintah," tutupnya.

(kff/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads