"Saya sudah koordinasi dengan Kabarsanas. Untuk kondisi saat ini banyak prajurit saya yang sudah ada penurunan kemampuan penyelaman, harus balik lagi," kata Moeldoko kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
Moeldoko menuturkan bahwa perlu ada koordinasi antar tim penyelam saat ini. Namun, apabila dibutuhkan maka pasukan penyelam TNI siap kembali ke lokasi SAR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring dengan penarikan pasukan maka kapal KRI yang selama ini berada di sekitar lokasi juga ditarik. Tetapi Moeldoko meyakinkan bahwa kapal TNI lainnya siap membantu. "Masih banyak kapal patroli di sekitar kalau diperlukan," ujarnya.
Moeldoko menegaskan bahwa Basarnas memegang penuh kendali operasi SAR AirAsia. Bantuan tenaga asing pun sudah tidak efektif lagi. Penarikan pasukan TNI dari lokasi juga sudah dengan koordinasi Basarnas.
"Basarnas sebagai koordinator, kita ikuti Basarnas. Basarnas katakan kita bisa konsolidasi," ungkap Moeldoko.
Terkait biaya operasional, kebutuhan paling banyak adalah bahan bakar untuk kapal. Biaya itu datang dari pemerintah.
"Itu (BBM) ditanggung pemerintah. Kegiatan logistik kita ambil dari cadangan operasi Panglima TNI," pungkasnya.
(imk/aan)