Jasad Saiful, ayah tiga orang anak yang masih kecil ini ditemukan nelayan di Pelat Toang, Kecamatan Sendana, Majene. Kondisi jasadnya sudah tidak utuh lagi.
Keluarga risau dengan pemberitaan ditemukannya jasad Saiful. Detikcom menyambangi rumah mungil bercat biru di Jalan Surya No 524 Rt 05/09, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Kesedihan terlihat jelas dari raut wajah kakak kandung Saiful, Liana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seragam kemeja berlengan pendek warna putih dengan tulisan bordir warna merah lengkap dengam logo AirAsia, merupakan barang peninggalan yang membuat air mata Liana terjatuh.
"Pihak AirAsia sudah beritahu kami, disana sudah ada kakak saya yang di surabaya mengurus perjalanan jenazah ke Surabaya untuk dimakamkan disana," tutur Liana dengan lirih.
Liana mengatakan meski telah berkeluarga, Ipul, sapaan Saiful kerap menunjukan rasa manja kepada kakaknya. Ipul memang anak laki-laki satu-satunya di keluarga.
"Sejak awal memang dia tertarik dengan dunia penerbangan, mungkin karena Almarhum bapak saya TNI AU," imbuhnya.
Selepas mendapat gelar sarjana Institut Sains dan Teknologi Nasional Jakarta, Ipul menikah dan bekerja sebagai mekanik di AirAsia. Mulai saat itu Ia pun tinggal di Surabaya.
"Semenjak almarhum ayah tidak ada, Ipul seolah menggantikan sosok ayah kami sebagai kepala keluarga meski dia sudah menikah," ujarnya.
Di mata Liana Ipul dikenal sebagai pria yang pintar, humoris juga manja. "Setiap ke rumah ini dia masih minta disuapin makan sama saya. Saya rindu... rindu sekali sama suara dan candaannya," ujar Liana dengan mata berkaca-kaca.
Kini tak ada lagi canda gurau dari Ipul. Anak bungsu berwatak pemimpin itu telah pergi meninggalkan keluarga yang dicintai.
"Selama ini hampir seminggu tiga kali saya selalu telepon dia. Tapi sekarang, untuk mengobati rasa rindu ini paling saya telepon anak-anaknya," tutupnya.
(edo/fdn)