"Itu kebawa arus. Arus 1 knot saja memang segitu jauhnya, sudah 31 hari sudah sampai Makassar. Jadi kalau sehari (minimal) 1 mil saja pasti sudah capai ke sana (Majene -red)," kata Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi kepada detikcom, Rabu (28/1/2015) malam.
Menurut Supriyadi, temuan jasad yang terhempas jauh dari lokasi jatuhnya AirAsia itu membuktikan kuatnya arus di lokasi pencarian yang selama ini menjadi kendala tim SAR dalam mencari korban dan serpihan pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal arus, Basarnas juga sudah memprediksi arah pergerakan gelombang laut yang bisa membuat target bergeser dari lokasi semula. Terkait ini, Basarnas dalam misinya sudah beberapa kali memperluas area pencarian hingga terakhir 90 x 287 nautical mile. (1 Nautical mile 1,852 Kmβ -red).
"Kita punya perwakllian di Majene, di Mamuju juga ada. Jadi mereka lapor kepolisian setempat ditemukan korban langsung dideteksi polisi dan dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
"Di rumah sakit, berdasarkan dokumen KTP ternyata teknisi AirAsia. AirAsia jawab itu betul Saiful teknisi AirAsia. Jadi itu dikonfirmasi AirAsia berdasarkan data itu," imbuh Supriyadi.
Sebelumnya, pada Rabu (28/1) kemarin, nelayan di Majene menemukan dua jenazah diduga korban AirAsia. Pertama ditemukan sekitar pukul 08.00 WITA, oleh Mas'ud, nelayan di perairan Pamboang, Majene, Sulawesi Barat.
Dari identitas yang ditemukan, diketahui jenazah itu bernama Saiful Rakhmad, lahir Kalijati, 11 September 1976, beralamat jalan Surya No 524, RT 005 / RW 009, Kel. Halim Perdana Kusuma, Kec. Makassar, Jakarta Timur.
Di dompet korban didapati kartu di antaranya kartu ATM, kartu peserta asuransi Pan Pacific untuk karyawan PT AirAsia Indonesia dan uang tunai Rp 641 ribu. Jenazah saat ini berada di Makassar dan akan diterbangkan ke Surabaya.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WITA pada hari yang sama, nelayan lainnya di Pelat Toang, Kec. Sendana, Majene, kembali menemukan jenazah diduga penumpang AirAsia QZ8501. Saat ditemukan, kondisi jenazah mengapung di laut, sekitar 1 Km dari bibir pantai Pelat Toang. Jenazah saat ini masih di Majene.
(iqb/fdn)