Hasto Sempat Mampir, Rumah Mega Kini Sudah Ditinggalkan Para Tamunya

Hasto Sempat Mampir, Rumah Mega Kini Sudah Ditinggalkan Para Tamunya

- detikNews
Kamis, 29 Jan 2015 00:24 WIB
Kediaman Megawati pukul 00.05 WIB Kamis (29/1)
Jakarta - Sejumlah tamu sempat datang ke kediaman Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun para tamu sudah meninggalkan rumah Mega di Jl Teuku Umar, Jakpus, menyisakan tanda tanya ada tidaknya pertemuan khusus.

Dari pantauan wartawan, Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat datang sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu (28/1/2015). Datang menumpang mobil sedan, Hasto langsung kembali pergi mengendarai mobil B 1567 KCJ. Di belakang mobil Hasto, mengikuti Land Cruiser B 1183 BD.

Siapa saja tamu yang berdatangan selain Hasto, tak diketahui. Sebab penjaga rumah Mega melarang wartawan mendekati area pagar pintu masuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pewarta hanya bisa mengamati pergerakan di rumah Mega yang kerap ramai kedatangan petinggi parpol koalisi, dari seberang rumah yang dipisahkan jalan raya.

Kediaman Mega memang ramai manakala ada urusan penting terkait pemerintahan. Pada saat jelang penentuan kabinet, para petinggi parpol bolak-balik datang ke Teuku Umar.

Ini juga terjadi saat calon Kapolri Komjen Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka. Saat itu para petinggi parpol KIH berdatangan ke kediaman Mega. (Baca: Budi Gunawan Tersangka, Rumah Megawati Dijaga Ketat)

Soal Komjen Budi, ada perkembangan terbaru terkait Tim Independen alias Tim 9 bentukan Presiden Joko Widodo. Tim 9 yang dipimpin Syafi'i Ma'arif memberi masukan soal kisruh KPK dengan Polri setelah penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri.

Salah satu masukan yang diberikan, Tim 9 meminta Presiden tidak melantik Komjen Budi sebagai Kapolri. "Dan mempertimbangkan kembali untuk mengusulkan calon baru Kapolri, agar institusi Polri segera mendapat calon Kapolri yang definitif," kata Ketua Tim 9 Ahmad Syafi'i Maarif. (Baca: Ini Masukan Lengkap Tim Independen untuk Jokowi Terkait KPK vs Polri)

Dalam penjelasannya di sesi tanya jawab dengan wartawan, Syafi'i menyebut pencalonan Budi bukan inisiatif Jokowi. "Ini benar, saya mendapat informasi yang cukup bagus (dipercaya)," tambah Syafi'i menolak menyebut pihak yang menyodorkan Komjen Budi.


(fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads