Christopher Beralibi Pakai Narkoba untuk Hindari Hukuman?

Tabrakan Maut di Pondok Indah

Christopher Beralibi Pakai Narkoba untuk Hindari Hukuman?

- detikNews
Rabu, 28 Jan 2015 13:55 WIB
Jakarta - Fakta baru terungkap dalam kasus kecelakaan maut di Pondok Indah, Jaksel, yang melibatkan tersangka Christopher Daniel Sjarief (22). Christopher yang sebelumnya disebut positif mengkonsumsi LSD, akhirnya dinyatakan negatif narkotika setelah adanya hasil tes darah dan urine dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak menyatakan pernyataan polisi sebelumnya bahwa Christoper mengkonsumsi narkotika tidak salah.

"Jikalau ada statement sebelumnya menyatakan mengarah atau diduga LSD itu tidak salah, karena ada pengakuan dari yang bersangkutan," ujar Musyafak kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (28/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal inilah yang kemudian disampaikan polisi ke publik. "Jadi informasi yang disampaikan ke kami, tersangka Christopher menggunakan setengah (LSD), dari info penting itu, jadi sedikit informasinya," jelas Musyafak.

Di samping itu, polisi juga melakukan pemeriksaan fisik terhadap Christopher. Keesokan harinya setelah kecelakaan atau Rabu (21/1), ditemukan ciri-ciri fisik pada Christopher yang hampir mirip dengan ciri fisik pada seorang pemakai narkotika.

"Pada hari Rabu terhadap tersangka Christopher didapatkan adanya peningkatan penekanan darah yaitu 140/80, kemudian denyut nadi juga meningkat, dan juga adanya kecemasan dan tidak bergairah, begitu juga ada pengakuan dari yang bersangkutan bahwa sebelumnya memakai LSD," paparnya.

Tetapi, pada saat itu pula, pihak kepolisian melakukan serangkaian tes untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan narkotika pada darah dan urine Christoper.

"Meski ada pengakuan itu, tetapi kami tidak langsung mempercayainya. Yang jelas hasil dari pemeriksaan Puslabfor dan BNN dinyatakan bahwa darah atau sample baik urine maupun darah tidak mengandung narkoba," katanya.

Selain berdasar pengakuan, polisi saat itu buru-buru menyampaikan pernyataan bahwa Christopher mengkonsumsi LSD, sebab dari hasil pemeriksaan fisik pada Christopher ada kesamaan dengan ciri-ciri fisik pada seorang pemakai narkotika.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Jaksel AKBP Hando Wibowo menilai Christopher adalah seorang yang cerdas. Ia menduga pengakuan Christopher mengkonsumsi narkotika itu semata-mata agar terbebas dari hukuman.

"Christopher ini lulusan universitas di San Fransisco, dia ini cerdas. Kalau dia mengatakan bahwa dia mengkonsumsi narkotika, dia tahu dia bisa bebas karena pengadilan akan memutuskan dia tidak bersalah karena mengemudi dalam kondisi tidak sadar atau di bawah pengaruh narkotika," jelasnya.

Seseorang yang mengkonsumsi narkotika kemudian menabrak orang lain, bisa terjerat hukuman jika padanya ditemukan barang bukti narkotika, sebagai contoh Afriyani Susanti.

"Kalau Afriyani dia ada (barang bukti) narkobanya, makanya dia kena," tutup Hando.

(mei/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads