Larangan Bepergian Akibat Badai Salju di New York dan Sekitarnya Dicabut

New York - Larangan bepergian dan mengemudi di New York, Amerika Serikat akhirnya dicabut. Namun penggunaan transportasi umum masih dibatasi, setelah badai salju yang memicu salju setebal 60 cm.

Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, larangan bepergian dicabut mulai Selasa (27/1) pagi, pukul 08.00 waktu setempat. Namun layanan kereta bawah tanah masih dibatasi dan baru akan mulai beroperasi pada pukul 09.00 waktu setempat.

Gubernur New Jersey juga mengumumkan bahwa larangan bepergian di wilayahnya pun dicabut. Meskipun otoritas setempat masih mengimbau warga untuk tidak banyak melakukan perjalanan di luar.

"Jalanan masih berbahaya dan mereka masih bisa dilalui, tapi di sejumlah wilayah ada salju tebal dan jika Anda tidak harus pergi keluar hari ini, sebaiknya jangan," ujar Gubernur Cuomo seperti dilansir AFP, Rabu (28/1/2015).

"Saya memperkirakan ada keterlambatan, bahkan dengan adanya pembajakan dan penggaraman salju, jalanan masih belum bersih jadi kami tidak ingin orang salah mengerti soal keamanan," imbuhnya.

Pada siang hari, layanan subway dan kereta akan kembali beroperasi namun terbatas. Diperkirakan operasi transportasi umum baru akan kembali normal pada Rabu (28/1) waktu setempat.

Ketebalan salju di wilayah New York tergolong beragam. Beberapa wilayah mengalami ketebalan salju hingga 10 cm, sedangkan di area bandara LaGuardia mencapai hingga 29 cm.

Wilayah Long Island yang ada di dekat pantai dilaporkan yang paling parah dilanda badai salju dengan ketebalan mencapai 40 cm. Wilayah Suffolk County yang ada di ujung timur, masih terus dilanda badai salju dan menghadapi kondisi yang lebih serius.

Sementara itu, lalu lintas udara masih mengalami gangguan yang cukup besar. Lebih dari 5 ribu penerbangan dari dan ke AS, terutama di kawasan timur, terpaksa dibatalkan pada Selasa (27/1) dan Rabu (28/1) waktu setempat.


(nvc/nvc)