Disampaikan seorang sumber keamanan Prancis, seperti dilansir AFP, Selasa (27/1/2015), operasi penggerebekan ini digelar di kota kecil Lunel, Montpellier. Sekitar 20 pemuda dari kota tersebut dilaporkan telah pergi ke Suriah.
Dari jumlah tersebut, enam orang di antaranya dilaporkan telah tewas dalam pertempuran di Suriah pada Oktober 2014. Tentara dan kepolisian Prancis memulai operasi penggerebekan sejak Selasa (27/1) pagi waktu setempat, di sebuah gedung yang ada di pusat kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menodongkan senjata ke kepala saya ... akhirnya, mereka menangkap tetangga saya yang tinggal di lantai atas, Said," imbuhnya.
Seorang warga setempat lainnya menuturkan, polisi menangkap saudara laki-lakinya. "Mereka melumpuhkan saya, hingga ke lantai, memukul saya. Kemudian mereka membawa saudara saya," ucapnya.
Sumber keamanan Prancis ini menyebut kota Lunel sebagai jaringan perekrutan para jihadis. Dari 5 orang yang ditangkap, menurut sumber, dua orang di antaranya baru kembali dari Suriah.
Otoritas Prancis memang meningkatkan operasi antiterorisme usai serangkaian serangan teror yang menewaskan 17 orang di Paris dan sekitarnya, pada awal Januari lalu. Perdana Menteri Manuel Valls sebelumnya menyatakan, sekitar 1.400 orang yang tinggal di Prancis pernah berjihad ke Suriah dan Irak atau berniat untuk berjihad ke luar negeri.
(nvc/ita)