Lokasi temuan berada di kawasan tanah kosong yang ada proyek pembuatan saluran air. Salah satu pekerja proyek, Nur Mukit (32) mengatakan ia datang dan membuka pintu masuk proyek pukul 06.30. Namun sekitar pukul 10.00 tiba-tiba banyak orang berkerumun di sisi kiri lahan proyek.
"Ini dikunci pintu kayunya, masuknya cuma bisa lewat sini. Tadi saya buka terus saya kerja. Sekitar jam 10.00 ada ramai-ramai ternyata mayat," kata Mukit di lokasi kejadian, Selasa (27/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenazah pria tersebut berbada gemuk kulit sawo matang. Ada bekas luka di atas pinggul sebelah kanan, pelipis kanan robek, perut kiri sobek. Berdasarkan pemeriksaan, ada 9 luka tusukan di tubuh korban. Muncul dugaan korban diseret setelah dibunuh.
Hal itu diungkapkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono saat olah TKP yang terletak di samping ruko kosong Baruna, tepatnya di tanah kosong proyek pembuatan parit.
"Secara kasat mata banyak luka diduga luka akibat benda tajam. Ada sembilan luka di tubuhnya," kata Djihartono, Selasa (27/1/2015).
Luka sabetan benda tajam tersebut antara lain ada di atas pinggul sebelah kanan, perut kiri, dan pelipis korban. Djihartono menambahkan ditemukan juga bercak darah berjarak sekitar 8 meter dari posisi korban. Diduga korban dibunuh lalu diseret kemudian ditimbun rumput kering.
"Kami sementara menduga korban tidak dibunuh di situ, tapi dari tempat darah tadi. Jaraknya 7 sampai 8 meter," terang Djihartono.
Mayat pria bertubuh gemuk dengan usia diperkirakan 30 tahunan itu ditemukan sekitar pukul 07.00. Pekerja proyek tidak menyadari ada mayat di sana sebelum warga menemukannya pukul 10.00.
Warga sekitar pernah melihat korban sering duduk-duduk di sekitar lokasi, namun mereka tidak mengenalnya. Saat ini jenazah pria tersebut dibawa ke RSUP Dr. Kariadi Semarang.
(alg/try)