"Tak ada hubungan," demikian dijawab Jokowi menjawab pertanyaan jurnalis senior CNN Christiane Amanpour, apakah menurut Anda regulasi berhubungan dengan kecelakaan AirAsia itu, seperti dilansir CNN, Selasa (27/1/2015).
"Karena kecelakaan itu bisa jadi karena cuaca, bisa jadi karena human error atau alasan lain. Kami belum yakin tentang itu sekarang," imbuh Jokowi yang menambahkan hingga kini penyebab pesawat jatuh belum diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang kami ingin perbaiki adalah sistem regulasi. Kami akan perbaiki," jelas dia.
Namun yang paling penting, tambah Jokowi, adalah bahwa operasi SAR dilakukan dengan cepat, dan pemerintah RI sedang melanjutkan mengangkat bodi pesawat dari dasar laut.
Preliminary Report akan dikeluarkan KNKT pada pekan ini, rencananya sebulan setelah kecelakaan terjadi 28 Januari 2015. Namun Ketua KNKT Tatang Kurniadi menegaskan bahwa Preliminary Report itu tak dirilis ke publik, baik dalam jumpa pers maupun melalui situs KNKT.
"Tak ada rilis untuk preliminary report," jelas Tatang saat dikonfirmasi detikcom, Selasa ini.
Tatang membenarkan saat ditanya apakah preliminary report atau laporan pendahuluan hanya untuk pihak-pihak yang berkepentingan, seperti negara tempat terjadinya kecelakaan, negara pabrikan pesawat dan negara korban penumpang berasal.
"Yang ada itu KNKT rilis laporan tahunan 2014 yang mundur terus, itu 29 Januari 2014 pukul 09.00 WIB," jelas Tatang.
Dalam situs KNKT, sebelumnya hasil preliminary report selalu ditaruh di situsnya. Preliminary report yang belum ada final reportnya adalah kecelakaan Helikopter Derazona jenis Bell 406 PK-DAL yang jatuh di Berastagi, Sumatera Utara dan Pesawat Lion Air yang hard landing di Bandara Juanda Surabaya pada 1 Februari 2014 lalu.
(nwk/nrl)