Ketika Ahok Marah Tanggul Kali Sunter Jebol, SMS Menteri hingga Curigai 'Mafia'

Ketika Ahok Marah Tanggul Kali Sunter Jebol, SMS Menteri hingga Curigai 'Mafia'

- detikNews
Selasa, 27 Jan 2015 10:42 WIB
Ketika Ahok Marah Tanggul Kali Sunter Jebol, SMS Menteri hingga Curigai Mafia
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bagai disambar geledek saat mendengar laporan tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara, dijebol kontraktor. Ahok naik pitam lalu turun tangan mengecek penyebabnya mulai dari SMS Menteri Pekerjaan Umum (PU) Basuki Hadi Muljono hingga menduga adanya sabotase.

Akibat tanggul jebol sejumlah ruas jalan di kawasan Sunter dan Ancol tergenang. Ayah 3 anak ini lalu melakukan pengecekan ke lapangan untuk menemukan penyebab jebolnya tanggul. Dia menduga ada ada sabotase di balik jebolnya tanggul. Ahok juga mencurigai ada 'mafia' yang bermain dalam kasus ini.

Suami Veronica Tan ini kemudian mengirim SMS ke menteri PU dan melaporkan ulah kontraktor tidak bertanggungjawab itu. Ahok pun berencana melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut 3 aksi Ahok:

1. SMS Menteri PU

Ahok marah besar mendengar laporan ada kontraktor menjebol tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara. Menurutnya tidaklah masuk akal bila ingin mengeruk sungai, kontraktor malah menjebol tanggul seluas 215 meter.

"Laporan sampai tadi masih ada 35 meter belum ditutup dari yang dibongkar itu kalau nggak salah 215 meter. Makannya saya bilang buat
apa gitu iseng masukin tronton bongkar 215 meter," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarra Pusat, Senin (26/1/2015).

Ahok semakin kesal dengan ulah kontraktor yang tidak bertanggung jawab dengan membiarkan lubang menganga begitu saja. Suami Veronica Tan ini pun sudah melaporkan ke Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono.

"Sudah lapor menteri sudah saya SMS, saya bilang kontraktor bapak itu brengsek saya bilang. (Kontraktor) Nggak mau ngaku karena alasannya mereka mau masukin ponton, enak gitu saja," tegasnya.

Sayangnya, Ahok enggan menyebutkan detil siapa nama kontraktor yang 'nekat' menjebol tanggul. Apakah dia akan membawa kasus ini ke meja hijau?

"Sudahlah ini sudah 3 kali, saya merasa bukan suudzon. Nggak ada laporan lah udah diam-diam saja," jawab Ahok.

Meski demikian diakuinya Menteri Basuki orang yang enak diajak berdiskusi dan gesit. Sehingga laporan yang disampaikannya bisa dengan cepat ditindaklanjuti. "Menteri PU sekarang sih enak tinggal telepon, SMS. Dia perintahkan balai besar (balai besar ciliwung cisadane/BBCC) itu untuk segera tutup," pungkasnya.

1. SMS Menteri PU

Ahok marah besar mendengar laporan ada kontraktor menjebol tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara. Menurutnya tidaklah masuk akal bila ingin mengeruk sungai, kontraktor malah menjebol tanggul seluas 215 meter.

"Laporan sampai tadi masih ada 35 meter belum ditutup dari yang dibongkar itu kalau nggak salah 215 meter. Makannya saya bilang buat
apa gitu iseng masukin tronton bongkar 215 meter," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarra Pusat, Senin (26/1/2015).

Ahok semakin kesal dengan ulah kontraktor yang tidak bertanggung jawab dengan membiarkan lubang menganga begitu saja. Suami Veronica Tan ini pun sudah melaporkan ke Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Muljono.

"Sudah lapor menteri sudah saya SMS, saya bilang kontraktor bapak itu brengsek saya bilang. (Kontraktor) Nggak mau ngaku karena alasannya mereka mau masukin ponton, enak gitu saja," tegasnya.

Sayangnya, Ahok enggan menyebutkan detil siapa nama kontraktor yang 'nekat' menjebol tanggul. Apakah dia akan membawa kasus ini ke meja hijau?

"Sudahlah ini sudah 3 kali, saya merasa bukan suudzon. Nggak ada laporan lah udah diam-diam saja," jawab Ahok.

Meski demikian diakuinya Menteri Basuki orang yang enak diajak berdiskusi dan gesit. Sehingga laporan yang disampaikannya bisa dengan cepat ditindaklanjuti. "Menteri PU sekarang sih enak tinggal telepon, SMS. Dia perintahkan balai besar (balai besar ciliwung cisadane/BBCC) itu untuk segera tutup," pungkasnya.

2. Permainan 'Mafia'

Ahok menduga ada permainan 'sabotase' di balik penjebolan tanggulΒ  di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara tersebut.

"Ini mirip-mirip 'sabotase' Banjir Kanal Barat. Saya anggap mereka sengaja. Dia biarin buka air kencang, supaya air itu lewatin tanggul. Makanya Manggarai ditengahkan dulu. Saya nggak bisa nuduh nggak ada bukti, tapi saya curiga seperti itu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015).

"Contoh tahun lalu saya mau keruk 13 sungai kan buang lumpurnya ke Ancol tuh. Ancol kalau buang ke laut mesti buat tanggul dong eh dihancurin pakai tongkang. Padahal tongkang itu nggak pernah ke pinggir pantai Ancol kenapa tiba-tiba bisa lewat. Makanya saya mau suruh laporin polisi saja sudah," sambungnya.

Ahok pun mencurigai ada 'mafia' yang bermain di balik layar dengan cara membayar kontraktor untuk menjebol tanggul. Oleh karenanya, Ahok akan segera melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Kita nggak tahu apa dibayar ada mafia yang bayarin mereka. Masuk akal nggak sih kamu mau ngeruk sungai, tanggulnya kamu jebolin," kata pria tiga anak ini.

"Buat masukin alat berat pakai otak nggak sih gitu loh. Ada nggak kontraktor bisa nyemen ini dalam sejam dua jam? Seharian juga nggak bisa tanggul jebol. Alasan mau mengeruk sungai. Lebih baik lu nggak usah keruk kalau mesti jebolin tanggul. Aduh, mau lapor polisi," sambungnya.

Ahok dari awal yakin dirinya 'dikerjai' oleh ulah kontraktor nakal. Untuk itu dia langsung meminta Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat untuk blusukan ke kawasan Kali Asin, Pluit, Jakarta Utara mengecek kondisi tanggul yang diduga bocor.

"Sekarang saya sudah bilang kan kalau daerah paling rawan banjir itu utara, makanya saya berpikir jangan-jangan yang ngerjain saya yang di Kali Asin saya suruh Wagub lihat. Kalau Kali Asin roboh, banyak orang mati nggak berani dia. Kalau banyak orang mati, polisi akan mengusut cari tahu kenapa tanggul ini roboh," cerita Ahok.

"Akhirnya bukan ngerjain yang itu. Saya curiga begitu saja. Suudzon atau nggak, terserah lu lah," imbuhnya.

Dia heran bagaimana mungkin ada kontraktor yang berani nekat menjebol tanggul dengan alasan mau mengeruk sungai. Ahok mengeluhkan adanya kejanggalan dalam hal ini.

"Makanya saya bilang, biasanya kamu kontraktor berani nggak jebol tanggul tanpa minta izin. Kita mau jebol sesuatu, PU mesti kajian berapa bulan kok," terang suami Veronica Tan itu.

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut sudah melaporkan hal ini ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimoeljono. Ahok kesal lantaran Pemprov DKI tengah menargetkan pembangunan tanggul untuk meminimalisir Jakarta dari kepungan banjir.

"Ini sudah tahu kita setengah mati mau memperkuat tanggul, tahun ini mau diperkuat. Tanggul ada malah lu jebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai. Brengsek kan. Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga), saya bilang kontraktor lu brengsek," tutupnya.

2. Permainan 'Mafia'

Ahok menduga ada permainan 'sabotase' di balik penjebolan tanggulΒ  di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara tersebut.

"Ini mirip-mirip 'sabotase' Banjir Kanal Barat. Saya anggap mereka sengaja. Dia biarin buka air kencang, supaya air itu lewatin tanggul. Makanya Manggarai ditengahkan dulu. Saya nggak bisa nuduh nggak ada bukti, tapi saya curiga seperti itu," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015).

"Contoh tahun lalu saya mau keruk 13 sungai kan buang lumpurnya ke Ancol tuh. Ancol kalau buang ke laut mesti buat tanggul dong eh dihancurin pakai tongkang. Padahal tongkang itu nggak pernah ke pinggir pantai Ancol kenapa tiba-tiba bisa lewat. Makanya saya mau suruh laporin polisi saja sudah," sambungnya.

Ahok pun mencurigai ada 'mafia' yang bermain di balik layar dengan cara membayar kontraktor untuk menjebol tanggul. Oleh karenanya, Ahok akan segera melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Kita nggak tahu apa dibayar ada mafia yang bayarin mereka. Masuk akal nggak sih kamu mau ngeruk sungai, tanggulnya kamu jebolin," kata pria tiga anak ini.

"Buat masukin alat berat pakai otak nggak sih gitu loh. Ada nggak kontraktor bisa nyemen ini dalam sejam dua jam? Seharian juga nggak bisa tanggul jebol. Alasan mau mengeruk sungai. Lebih baik lu nggak usah keruk kalau mesti jebolin tanggul. Aduh, mau lapor polisi," sambungnya.

Ahok dari awal yakin dirinya 'dikerjai' oleh ulah kontraktor nakal. Untuk itu dia langsung meminta Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidajat untuk blusukan ke kawasan Kali Asin, Pluit, Jakarta Utara mengecek kondisi tanggul yang diduga bocor.

"Sekarang saya sudah bilang kan kalau daerah paling rawan banjir itu utara, makanya saya berpikir jangan-jangan yang ngerjain saya yang di Kali Asin saya suruh Wagub lihat. Kalau Kali Asin roboh, banyak orang mati nggak berani dia. Kalau banyak orang mati, polisi akan mengusut cari tahu kenapa tanggul ini roboh," cerita Ahok.

"Akhirnya bukan ngerjain yang itu. Saya curiga begitu saja. Suudzon atau nggak, terserah lu lah," imbuhnya.

Dia heran bagaimana mungkin ada kontraktor yang berani nekat menjebol tanggul dengan alasan mau mengeruk sungai. Ahok mengeluhkan adanya kejanggalan dalam hal ini.

"Makanya saya bilang, biasanya kamu kontraktor berani nggak jebol tanggul tanpa minta izin. Kita mau jebol sesuatu, PU mesti kajian berapa bulan kok," terang suami Veronica Tan itu.

Mantan Bupati Belitung Timur tersebut sudah melaporkan hal ini ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M Basuki Hadimoeljono. Ahok kesal lantaran Pemprov DKI tengah menargetkan pembangunan tanggul untuk meminimalisir Jakarta dari kepungan banjir.

"Ini sudah tahu kita setengah mati mau memperkuat tanggul, tahun ini mau diperkuat. Tanggul ada malah lu jebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai. Brengsek kan. Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga), saya bilang kontraktor lu brengsek," tutupnya.

3. Cek Lapangan

Ahok marah besar setelah mendapat laporan adanya salah satu tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara dijebol oleh kontraktor. Akibatnya, kawasan sekitar Sunter dan Ancol seringkali tergenang. Ia lalu mengecek sumber penyebabnya.

"Ini betul-betul kurang ajar. Saya mau tanya, logika ya orang, bukan BBSWC (Balai Besar Sungai Wilayah Citarum) tapi kontraktornya mau mengeruk sungai situasi lagi hujan masuk akal nggak mau masukin alat berat dengan cara menjebol tanggul? Kurang ajar kan," ujar Ahok kesal.

Hal ini dikatakannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015). Emosi suami Veronica Tan itu kembali meluap saat mengetahui operator yang menjebol tanggul tersebut kabur begitu saja.

"Di Jalan Yos Sudarso. Penyebab Jalan Yos Sudarso tergenang, ada bukaan tanggul untuk jalan masuk operasi alat berat tronton untuk pengerukan. Alat berat mangkir, operatornya tidak ada. Kurang ajar kan," terangnya.

"Sekarang gini, kita mau jebolin sesuatu PU bilang butuh kaji dulu kan, Anda pakai otak nggak kontraktornya. Mau masuk ngeruk, lu jebolin tanggul. Memangnya tanggul nggak pakai semen? Semen bisa kering cepat kan ini musim hujan? Mana mungkin tanggul gitu banyak batu kamu jebolin ini keterlaluan," lanjut Ahok.

Dia juga sempat bercerita telah memiliki firasat perihal ketidakberesan munculnya genangan air di kawasan utara yang sempat melumpuhkan lalu lintas pada Jumat (23/1) pagi, padahal ketinggian air di Katulampa kala itu masih normal. Ahok pun langsung meminta jajarannya untuk mengecek dan terungkaplah penyebab tidak terserapnya air dengan baik.

"Saya cek dari Katulampa normal, pasang laut normal tapi itu kenapa masih tenggelam Tanjung Priok dan Ancol? Apa pompa nggak jalan? Kita sudah pakai kamera awasin, nggak ada yang berani main," kata Ahok.

"Memangnya tanggul bisa satu jam selesai bangun? Jakarta kan di bawah laut, pompa di Sunter sampai sekarang juga belum kering. Tanggul mana bisa diperbaiki," tutupnya dengan wajah kesal.

3. Cek Lapangan

Ahok marah besar setelah mendapat laporan adanya salah satu tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara dijebol oleh kontraktor. Akibatnya, kawasan sekitar Sunter dan Ancol seringkali tergenang. Ia lalu mengecek sumber penyebabnya.

"Ini betul-betul kurang ajar. Saya mau tanya, logika ya orang, bukan BBSWC (Balai Besar Sungai Wilayah Citarum) tapi kontraktornya mau mengeruk sungai situasi lagi hujan masuk akal nggak mau masukin alat berat dengan cara menjebol tanggul? Kurang ajar kan," ujar Ahok kesal.

Hal ini dikatakannya di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/1/2015). Emosi suami Veronica Tan itu kembali meluap saat mengetahui operator yang menjebol tanggul tersebut kabur begitu saja.

"Di Jalan Yos Sudarso. Penyebab Jalan Yos Sudarso tergenang, ada bukaan tanggul untuk jalan masuk operasi alat berat tronton untuk pengerukan. Alat berat mangkir, operatornya tidak ada. Kurang ajar kan," terangnya.

"Sekarang gini, kita mau jebolin sesuatu PU bilang butuh kaji dulu kan, Anda pakai otak nggak kontraktornya. Mau masuk ngeruk, lu jebolin tanggul. Memangnya tanggul nggak pakai semen? Semen bisa kering cepat kan ini musim hujan? Mana mungkin tanggul gitu banyak batu kamu jebolin ini keterlaluan," lanjut Ahok.

Dia juga sempat bercerita telah memiliki firasat perihal ketidakberesan munculnya genangan air di kawasan utara yang sempat melumpuhkan lalu lintas pada Jumat (23/1) pagi, padahal ketinggian air di Katulampa kala itu masih normal. Ahok pun langsung meminta jajarannya untuk mengecek dan terungkaplah penyebab tidak terserapnya air dengan baik.

"Saya cek dari Katulampa normal, pasang laut normal tapi itu kenapa masih tenggelam Tanjung Priok dan Ancol? Apa pompa nggak jalan? Kita sudah pakai kamera awasin, nggak ada yang berani main," kata Ahok.

"Memangnya tanggul bisa satu jam selesai bangun? Jakarta kan di bawah laut, pompa di Sunter sampai sekarang juga belum kering. Tanggul mana bisa diperbaiki," tutupnya dengan wajah kesal.
Halaman 2 dari 8
(aan/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads