Saat ini, badan pesawat terbagi dua. Salah satu bagiannya tak memungkinkan untuk dievakuasi. Diprediksi bahwa badan pesawat yang sudah berada di laut selama lebih dari 15 hari kondisinya sangat rapuh.
"Kemampuan kita saat ini hanya menarik. Khusus untuk sayap 2 kali jatuh. Prediksi dari AirAsia, pesawat lebih dari 15 hari di air, ternyata memang sudah sangat rapuh," ujar Widodo di KRI Banda Aceh yang berada di perairan Karimata, Kalimantan Tengah, Selasa (27/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagian itulah yang sangat berpotensi untuk hancur. Untuk itu, Widodo mengatakan pengangkatan sayap ada di luar batas kemampuan Satgas SAR TNI. Pengangkatan badan pesawat dan sayap tersebut membutuhkan crane dan ponton.
"Tidak bisa ditowing. Kalau ditowing, bisa kita saksikan bersama-sama, 2 kali putus. Jadi berarti prediksi 10 ton bisa menjadi 20 ton atau lebih karena terisi air," ulasnya.
Pagi ini, penyelaman difokuskan untuk mengangkat dan menarik 10 meter bagian depan badan pesawat. Pengikatan akan diperkuat dengan menambahkan tali tross untuk membelit objek. Rencana badan pesawat akan ditarik ke kapal Crest Onyx.
(sip/try)