Seorang Kakek di Makassar Ditemukan Tewas di Wisma Melati

Seorang Kakek di Makassar Ditemukan Tewas di Wisma Melati

- detikNews
Selasa, 27 Jan 2015 03:00 WIB
Makassar - Seorang kakek berusia 63 tahun ditemukan tewas di sebuah wisma kelas melati di daerah Makassar. Di lokasi itu juga terdapat kondom bekas. Diduga kakek inisial SM itu tewas usai melakukan hubungan intim bersama teman wanitanya.

Pegawai wisma Pondok Indah bernama Arwan, di jalan Inspeksi kanal Pampang, Makassar, menemukan penghuni kamar nomor 25, SM, sudah dalam kondisi tak bernyawa, sekitar pukul 20.00 Wita, senin malam (26/1).

Menurut keterangan Arwan, pelanggan wisma yang diketahui berusia 63 tahun ini tiba sekitar pukul 04.00 Wita, senin sore, yang memesan kamar di resepsionis dengan sistem short time atau tarif 4 jam. Korban datang ke wisma kelas melati yang berada di belakang kampus Univ. Muslim Indonesia (UMI), menggunakan sepeda motor Honda Beat DD 3063 VI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu sekitar pukul 20.00 Wita, Arwan bermaksud membersihkan kamar yang disewa SM, karena masa sewa kamar telah berakhir. Arwan pun mencoba mengetuk-ngetuk pintu kamar no 25 tersebut. Karena tidak ada jawaban, Arwan menduga penghuni kamar telah check out dan membawa pergi kunci kamar.

Arwan pun mendobrak pintu. Saat pintu terbuka, Arwan terperanjat saat menyaksikan SM dalam kondisi tergeletak di lantai. Melihat penghuni kamarnya tewas, Arwan pun bergegas ke resepsionis untuk menelepon pihak kepolisian.

Sekitar pukul 20.10 Wita, Kapolsek Panakukang Kompol Tri Hambodo kemudian datang ke wisma Pondok Indah untuk mengamankan TKP. Dalam pemeriksaan di kamar 25, polisi menemukan kondom bekas pakai dan kemasan gelas air mineral bernoda bekas lipstik. Diduga korban baru saja berhubungan intim dengan teman wanitanya yang sudah keluar kamar lebih dahulu.

Lalu sekitar pukul 22.15 Wita, tim Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara yang dipimpin Kompol Dr. Mauluddin Mansyur Sp.F datang ke lokasi penemuan mayat untuk melakukan pemeriksaan pada jasad korban.

"Korban terindikasi mengalami serangan jantung, guna kepentingan penyelidikan, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi," ujar Kompol Tri Hambodo pada wartawan.

(mna/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads