FBI Hadiahkan Rp 60 M untuk Temukan Zulkifli yang Diklaim Dibunuh Filipina

FBI Hadiahkan Rp 60 M untuk Temukan Zulkifli yang Diklaim Dibunuh Filipina

- detikNews
Senin, 26 Jan 2015 23:08 WIB
Zulkifli Abdhir (Foto: www.FBI.gov)
Jakarta - Kepolsian Flipina mengklaim telah menembak mati pembuat bom Jemaah Islamiyah (JI), Zulkifli bin Hir. Warga negara Malaysia ini telah dicari keberadaannya setelah melakukan sejumlah penyerangan terorisme, termasuk tragedi Bom Bali pada tahun 2002 lalu.

Pemerintah AS melalui FBI bahkan menghadiahkan uang sebesar $5 juta (Setara Rp 60 Miliar) bagi siapapun yang dapat menemukan pria ini, hidup ataupun mati.

Seperti dilansir dari situs resmi FBI, Senin (26/1/2015), Zulkifli bin Hir atau Zulkifli Abdul Hir alias Marwan, dicurigai terlibat dalam serangan teroris kelompok JI di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Dalam aksinya, Zulkifli berperan sebagai pembuat bom dan menyalurkannya kepada kelompok militan dalam aksi terorisme dan penyerangan di sejumlah daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkifli juga dipercaya memiliki hubungan dengan Abu Sayyaf, seorang militan Muslim yang berbasis di pulau Jolo dan Basilan di negara Filipina.

Sejak didirikannya JI pada tahun 1991, grup ini telah melakukan sejumlah aksi, diantaranya pengeboman, penculikan serta pembunuhan. Fasih berbahasa melayu, tagalog, Inggris dan Arab, Zulkifli dipercaya sebagai penyedia bom untuk keperluan para teroris di seluruh dunia. Dia juga diduga sebagai orang yang mengajarkan bagaimana menciptakan alat peledak kepada Azahari Husin, yang dikenal sebagai otak dibalik serangan Bom Bali.

Sejak tahun 2003, Zulkifli dipercaya bersembunyi di sebuah tempat di kawasan selatan Filipina. Di AS, Zulkifli juga didakwa untuk sejumlah kejahatan di pengadilan distrik negara bagian California pada tahun 2007. Hadiah 5 juta dolar oleh FBI untuk menemukan Zulkifli menjadikan pria kelahiran 1966 ini sebagai pria paling dicari di Amerika Serikat.

(rni/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads