Hal itu dikatakan Syafi'i Ma'arif dalam orasi singkat aksi Akademisi, Civitas Akademika Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, elemen dan badan otonom di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Tamantirto Kasihan, Bantul, Senin (26/1/2015).
"Kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ada yang tidak benar ya harus dikritisi. Demikian pula dengan Polri, kalau ada yang salah harus dibenarkan," kata Syafi'i.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia akan gali kubur sendiri," tegas dia.
"Kalau presiden mau mendengarkan ini dengan hati nuraninya, kita apresiasi betul. Muhammadiyah tetap amar ma'ruh nahi mungkar," pungkas Syafi'i.
Aksi diikuti oleh warga dan akademisi Muhammadiyah. Mereka membawa spanduk besar bertuliskan #Save KPK, Selamatkan Bangsa'. Selain Syafi'i Ma'arif, aksi juga diikuti Ketua PP Aisyiyah, Siti Noordjanah, mantan PP Aisyiyah Prof Dr Siti Chammamah Soeratno, Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto, dan anggota DPD RI Afnan Hadikusumo, dan civitas akademik UMY.
(bgs/try)