Setelah Ayah dan kedua kakaknya menjalani perawatan dan diobservasi di RSUD sejak Jumat (23/1/2015) lalu, hari ini, Senin (26/1/2015) rencananya dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap Ridwan. Pihak RSUD mengaku akan fokus untuk pencegahan terhadap Ridwan agar tidak mengalami hal serupa.
"Jadi Ridwan itu karena bagian dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit genetik dari sindrom gangguan syaraf yang terjadi karena keturunan, maka kita akan berupaya melakukan pencegaha," ujar Dirut RSUD Sumedang Hilman Taufik kepada detikcom, Senin (26/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah ditemukan kesimpulan seperti apa. Kita akan melakukan pemeriksaan khusus untuk Ridwan supaya ada tindkn prefentifnya. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti kakak-kakaknya," terang Hilman.
Menurut Hilman, penyakit yang dialami berdasarkaan keturunan memang sulit untuk dideteksi apakah akan menurun kepada turunannya atau tidak. Untuk kasus penyakit tertentu bisa dicegah. Namun untuk kasus kelumpuhan yang diderita keluarga Ridwan masih harus diteliti.
"Kita akan upayakan, mudah-mudahan ada dari sisi keilmuan yang bisa meminimalisir. Sebetulnya genetik itu tidak harus terjadi, bisa saja Ridwan hanya yang jadi pembawa. Nah itu yang akan kita cari tahu," jelasnya.
Ridwan yang pantang menyerah, mengaku bersedia mengikuti semua proses pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter. Apapun hasilnya, Ridwan akan menerima.
"Iya mau diperiksa. Berusaha dulu, mudah-mudahan enggak lumpuh juga," ucapnya.
Wajar bagi Ridwan jika dirinya tidak mau mengalami lumpuh seperti kakak-kakaknya. Saat ini hanya dia laki-laki di keluarganya yang bekerja keras sejak anak-anak untuk menghidupi keluarganya. Perjalanannya masih panjang. Ada cita-cita menjadi guru yang masih ingin Ridwan raih.
(avi/ern)