Hal ini kemudian menimbulkan ketegangan antara KPK dan Polri, terlebih setelah Bareskrim Polri menetapkan tersangka dan menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Jumat lalu.
"Jokowi terlambat kasih batasan kepada partai politik pendukungnya. Ketika dia jadi presiden, keputusan ada di tangan dia. Jangan sampai orang berpikir dia masih jadi petugas partai," kata pengamat Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai pemimpin tertinggi di pemerintahan, Jokowi harus memiliki kekuasaan penuh. Namun kenyataannya, kebijakan Jokowi itu tidak terlepas dari adanya kepentingan parpol penyokongnya.
"Presiden harus punya super politik. Buat PDIP itu tabu dikatakan. Tapi ternyata idealisme Jokowi terbentur, karena partai butuh sesuatu dan Jokowi tidak bisa berikan batasan," tuturnya.
(mei/mpr)