Pemberontak Pro Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, 30 Orang Tewas

Pemberontak Pro Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, 30 Orang Tewas

- detikNews
Minggu, 25 Jan 2015 03:51 WIB
Foto: Reuters
Kiev - Pemberontak pro-Rusia melancarkan serangan ke sebuah pelabuhan strategis di Mariupol yang terletak di Ukraina timur. Serangan yang menewaskan 30 orang ini disebut-sebut menurunkan hubungan Uni Eropa dan Rusia.

Pemkot Mariupol mengatakan pemberontak telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 83 lainnya dalam serangan dengan cara menembakkan roket dari jarak jauh menggunakan sistem GRAD rudal. Demikian dilansir Reuters, Minggu (25/1/2015).

Kota Mariupol memiliki populasi 500.000 orang dan berada di Laut Azov. Kota ini adalah pusat ekspor baja dan biji-bijian bagi Ukraina timur. Mariupol juga melintasi jalur pantai dari perbatasan Rusia ke Crimea, semenanjung Laut Hitam di selatan Ukraina yang disita oleh Rusia pada bulan Maret lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Ukraina Petro Poroshenko berjanji untuk melindungi wilayah Ukraina. Poroshenko akan mengadakan pertemuan darurat Dewan Keamanan negaranya pada hari Minggu.

"Hari ini serangan diluncurkan pada Mariupol. Ini akan menjadi mungkin monumen terbaik untuk kematian kita," ucap pemimpin pemberontak Alexander Zakharchenko dalam upacara peringatan di Donetsk yang dikuasai oleh separatis. Demikian dikutip dari kantor berita Rusia RIA.

Zarkharchenko mengatakan separatis juga berencana untuk mengelilingi Debaltseve, sebuah kota yang terletak di timur laut Donetsk, dalam beberapa hari ke depan. Demikian dikutip dari kantor berita Interfax.

Ukraina Timur telah mengalami eskalasi pertempuran dalam beberapa hari terakhir. Para pemberontak telah mengesampingkan pembicaraan damai.

Poroshenko marah atas serangan ke Mariupol. Kiev takut pemberontak ingin membangun sebuah jembatan tanah dari Rusia ke Crimea.

"Kami ingin perdamaian, tapi kami menerima tantangan musuh. Kami akan melindungi tanah kami," kata Poroshenko dalam sebuah pernyataan.

Konflik Ukraina telah pecah sejak April 2014 lalu. Sejauh ini, lebih dari 4.800 orang dilaporkan telah tewas selama krisis tersebut.

(imk/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads