Menteri Tedjo Sebut KPK 'Bakar' Rakyat, Yunus Yosfiah: Itu Keliru!

Menteri Tedjo Sebut KPK 'Bakar' Rakyat, Yunus Yosfiah: Itu Keliru!

- detikNews
Sabtu, 24 Jan 2015 17:12 WIB
Jakarta - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menyindir KPK yang telah 'membakar rakyat' untuk terus menjaga lembaga itu dari upaya krimininalisasi. Yunus Yosfiah, tokoh militer Indonesia yang Jumat (23/1/2015) menemui Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Polri, menyebut ucapan Tedjo salah.

"Itu keliru KPK membakar rakyat. Peristiwa itu sendiri (penangkapan Bambang Widjojanto) yang menimbulkan simpatik pada masyarakat. Tulis besar-besar!" ujar Yunus, dalam perbincangan, Sabtu (24/1/2015).

Yunus menyesalkan penangkapan Bambang Widjojanto. Apalagi Bambang yang merupakan pimpinan KPK, harus ditangkap dengan tangan diborgol.

"Ada cara-cara yang lain, tidak begitu caranya," kata mantan Menteri Penerangan Era Presiden ke-3 RI BJ Habibie ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itulah, Yunus datang menemui Bambang. Yunus memberikan dukungan moral pada Bambang.

"Saya katakan saya datang sebagai pejuang yang gemes negara diurus tidak benar. Jangan sampai masalah di negeri ini, lawyer saja yang peduli, aktivis peduli," ucap politisi Gerindra ini.

Menko Polhukam Tedjo Edhy di Istana Kepresidenan, hari ini menyindir ajakan KPK kepada rakyat sebagai bentuk kekanak-kanakan.

"Jangan membakar massa, mengajak rakyat, membakar rakyat. Ayo kita ini, tidak boleh seperti itu, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia. Konstitusi yang akan dukung, bukan dukungan rakyat yang nggak jelas itu," sindir Tedjo keras.

Tedjo mengaku kecewa dengan sikap para pimpinan KPK. Dia menilai para pimpinan KPK tidak berusaha untuk menenangkan situasi.

"Harus menjernihkan suasana, tetapi kelihatannya tidak ditaati sehinga semalam masih ada pergerakan-pergerakan dari KPK, sebenarnya tidak boleh ada pergerakan massa. Jangan membuat statement yang membuat panas, tetapi pergerakan massa masih ada, tetapi ternyata tadi malam masih ada, ini yang kita sesalkan," tutupnya.



(nik/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads