Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB tadi pagi, Jumat (23/1/2015) saat Bambang Widjojanto usai mengantar anaknya sekolah. Tak didampingi protokoler serta memakai baju koko dan sarung, tiba-tiba Bambang ditangkap oleh penyidik Bareskrim Polri.
Presiden Jokowi kemudian diminta oleh publik untuk segera menyatakan pendapat dan menengahi agar gesekan kedua penegak hukum tak terjadi. Sempat pula gelombang netizen di jagat twitter menyuarakan #saveKPK dan memuncaki trending topic.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Jokowi didampingi oleh Wapres Jusuf Kalla mulai menuruni anak tangga di barisan depan. Perlahan mengikuti ada Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Jaksa Agung Prasetyo, dan Mensesneg Pratikno serta Seskab Andi Widjajanto.
Tentu ada satu figur yang juga ditunggu publik, Ketua KPK Abraham Samad. Dengan kepala yang terus menunduk, Samad mendampingi Presiden memberikan pernyataan.
Presiden Jokowi bersuara berat dan dengan intonasi yang lambat. Ada jeda setiap kali menyebut kata-kata 'Ketua KPK dan Wakapolri', 'Polri dan KPK', atau 'KPK dan Polri'. Sempat pula dia terselip lidah hendak menyebut Komjen Badrodin Haiti sebagai Kapolri yang langsung direvisi.
Sebelum pernyataan pers disampaikan, para tokoh itu melakukan pertemuan tertutup hampir selama dua jam. Entah apa saja yang dibicarakan, tetapi pernyataan yang disampaikan Presiden sangat singkat.
Usai pernyataan, tak ada sesi tanya jawab untuk wartawan.Tak sepatah kata pun terucap dari Abraham Samad. Sang Ketua KPK langsung meninggalkan Istana Bogor dengan diiringi paspampres.
Berikut pernyataan Presiden Jokowi:
Dan tadi saya sampaikan terutama pada Ketua KPK dan Wakapolri, sebagai kepala negara saya meminta pada institusi Polri dan KPK, memastikan bahwa proses hukum yang ada harus obyektif dan sesuai dengan aturan undang-undang yang ada.
Tadi saya juga meminta, sebagai Kepala Negara, agar institusi Polri dan KPK tidak terjadi gesekan dalam menjalankan tugas masing-masing.
2 hal itu tadi yang saya sampaikan dan kita berharap semuanya juga, media, terutama, menyampaikan hal-hal yang obyektif.
(bpn/aan)