"Tidak ada perintah partai," kata Sugianto saat dikonfirmasi wartawan seputar laporannya terhadap Bambang Widjojanto terkait kasus Pilkada Kotawaringin Barat tahun 2010 silam. Mantan suami artis Ussy Sulistyowati itu dicegat wartawan di depan Masjid Al Ikhlas Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Jumat (23/1).
Laporan tersebut dilayangkan pada 19 Januari 2015. Keterangan ini juga berbeda dengan keterangan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Ronny Sompie yang menuturkan laporan dari masyarakat masuk pada tanggal 15 Januari 2015. Waktu pelaporan tersebut hanya selisih beberapa hari setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka pada 13 Januari 2015. Namun Sugianto menampik laporan ini terkait hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2009, Sugianto maju sebagai caleg DPR RI 2009-2014. Sugianto sempat duduk sebagai anggota Komisi III DPR RI dari PDIP yang dipimpin oleh Trimedya Panjaitan.
Pada 2010, Sugianto maju di Pemilukada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berpasangan dengan Eko Soemarno. Hanya ada dua pasang calon di pemilukada itu. Lawan Sugianto saat itu adalah Bupati incumbent Ujang Iskandar yang berpasangan dengan Bambang Purwanto.
Sugianto memenangkan pemungutan suara Bupati Kotawaringin pada Juni 2010. Namun kemenangannya digugat oleh Ujang Iskandar ke Mahkamah Konstitusi (MK). Ujang menggandeng Bambang Widjojanto sebagai pengacara.
Setelah melalui proses pengadilan, MK lalu menganulir kemenangan Sugianto dan memenangkan Ujang. Setelah proses pengadilan di MK selesai, kubu Sugianto melaporkan seorang saksi bernama Ratna Mutiara atas tuduhan memberikan keterangan palsu. Ratna divonis bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, lalu dipenjara selama 5 bulan.
Kelanjutan kasus Ratna itulah yang dijadikan dasar oleh Polri untuk menangkap Bambang Widjojanto. Bambang dianggap mengarahkan Ratna untuk memberi kesaksian palsu. Ujang sudah membantah anggapan itu. Dia menegaskan Ratna tak terkait dengan Bambang.
Kembali ke Sugianto, setelah gagal jadi Bupati Kotawaringin Barat, dia lalu mencalonkan diri menjadi caleg di Pemilu 2014, masih dari PDIP, namun gagal kembali ke Senayan.
(van/nrl)