"Saya membawa visi Revitalisasi-Regenerasi, maka dari itu kalau saya terpilih nanti saya akan menjabat satu kali saja. Tidak ada sejarah PAN dipimpin orang yang sama dua kali," kata Zul di rumah dinasnya, Kompleks Widya Chandra IV No 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (22/1/2015).
PAN disebut dia sebagai partai yang menjunjung demokrasi sehingga tidak mengenal status quo. Dia juga berjanji tak akan memanfaatkan PAN sebagai kendaraan politik untuk mencapreskan diri pada periode Pemilu lima tahun mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan dirinya ingin mencalonkan diri sebagai ketum PAN adalah karena merasa telah dibesarkan oleh partai berlambang matahari itu. Dia pun bercerita ketika masih merintis karir sebagai pedagang hingga terjun ke dunia politik.
Lewat PAN, dirinya pernah menjabat sebagai anggota DPR RI. "Lalu jadi menteri juga sudah, sekarang jadi Ketua MPR. Jadi saya pikir saya harus mengabdikan diri ke partai," kata dia.
Zul mengklaim bahwa telah mendapat dukungan yang mengalir dari kader daerah. Maka dari itu dia semakin siap untuk melangkah menuju PAN-1.
Mengenai kepengurusan daerah, menurut dia nantinya pengurus daerah yang menentukan kader untuk mengikuti Pilkada. Pengurus daerah pula yang menentukan kader yang akan menjadi caleg DPRD.
(bpn/mpr)