Hal tersebut disampaikan juru bicara kantor HAM PBB, Ravina Shamdasani kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (21/1/2015).
Disampaikan Shamdasani, belakangan ini banyak wanita telah dieksekusi mati di wilayah-wilayah Irak yang dikuasai ISIS, termasuk kota Mosul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya dalam dua pekan pertama tahun ini, laporan-laporan mengindikasikan bahwa tiga pengacara wanita telah dieksekusi," tutur Shamdasani.
Pekan lalu, kelompok ISIS mempublikasikan gambar-gambar penyaliban dua pria yang dituduh sebagai bandit, serta seorang wanita yang dihukum rajam hingga tewas, atas tuduhan perzinahan.
Menurut kantor HAM PBB, kelompok ISIS memperlihatkan ketidakpedulian mengerikan akan nyawa manusia. Disampaikan Shamdasani, sejumlah orang dari kelompok lain juga telah menjadi target ISIS.
"Ada pembunuhan keji dua pria, yang dilemparkan dari puncak gedung setelah dituduh melakukan perbuatan homoseksual oleh pengadilan di Mosul," kata Shamdasani.
Baru-baru ini, empat dokter juga dibunuh di Mosul. Kabarnya mereka dibunuh setelah menolak menangani para militan ISIS yang terluka.
Dijelaskan Shamdasani, ISIS juga dilaporkan mengeksekusi mati 15 warga sipil Irak di depan kerumunan orang di kota Fallujah pada 1 Januari lalu. Mereka dihukum mati karena dicurigai bekerja sama dengan otoritas Irak. Sebanyak 14 warga sipil Irak lainnya dieksekusi mati di lapangan umum di Dour, sebelah utara kota Tikrit, karena menolak menyatakan kesetiaan pada ISIS.
(ita/ita)