"Nggak usah. Nanti kabur duluan dia," ujar Ahok saat ditanya wartawan dari eselon berapa PNS tersebut, di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2014).
Ahok mengatakan, dirinya sudah menaruh curiga terhadap pelaku transaksi tak wajar ini. Alasan dia belum mau menyebut identitas karena pelaku diketahui cukup pintar.
"Kita curiga ada, tapi orang ini pintar juga," katanya.
Sebelumnya, PPATK mengendus adanya transaksi mencurigakan dalam rekening PNS DKI Jakarta. PPATK telah menyerahkan data itu kepada aparat penegak hukum.
Ketua PPATK M Yusuf mengatakan ada transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh PNS DKI Jakarta. Namun Yusuf tidak mau membcorkan nama PNS tersebut ke publik.
"Rahasia. Jawabnya ada (yang mencuriakan)," ujar Yusuf usai melakukan penandatanganan MoU dengan Pemprov DKI di Gedung Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/1/2015).
Nama PNS itu, lanjut Yusuf sudah diserahkan ke aparat penegak hukum. Tinggal tunggu penindakan lebih lanjut oleh KPK atau kejaksaan.
"Pokoknya ada dan sudah saya kirim ke aparat penegak hukum. Tungggu tanggal mainnya saja," jelas Yusuf.
"Pokoknya ada," tambahnya.
(jor/fdn)