Fritz-Joly Joachin (29) ditangkap pada 1 Januari lalu ketika hendak menyeberang dari Bulgaria ke Turki. Dalam persidangan di Haskovo, Bulgaria, Joachin menyangkal keterlibatannya dalam serangan teror yang dilakukan Said dan Cheriff Kouachi yang memang dikenalnya.
"Saya tidak bersalah. Saya ingin kembali ke Prancis," ujar Joachin dalam pengadilan, seperti dilansir AFP, Rabu (21/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi brutalnya di kantor majalah Charlie Hebdo, Cheriff dan saudaranya Said menembak mati 12 orang. Kepada polisi, Joachin mengaku dirinya sempat melakukan kontak beberapa kali dengan Cheriff. Namun dia membantah dirinya merupakan militan seperti Cheriff dan mengetahui rencana serangan kakak-beradik tersebut.
Ekstradisi Joachin ini terkait adanya surat perintah penangkapan terhadapnya, yang dikeluarkan oleh otoritas Prancis. Hakim Stratimir Dimitrov dalam persidangan di Bulgaria menyatakan, Joachin akan tetap ditahan hingga diserahkan ke otoritas Prancis.
"Putusan ini sudah final," tegas hakim Dimitrov.
Pengacara Joachin, Radi Radev menuturkan kepada wartawan bahwa kliennya akan diekstradisi sesegera mungkin. "Tanpa penundaan. Mungkin dalam waktu 24 jam," ucapnya.
(nvc/ita)