Ini Kata DPRD DKI soal Tudingan Ahok dan 'Dana Siluman' Rp 8,8 T di RAPBD 2015

Ini Kata DPRD DKI soal Tudingan Ahok dan 'Dana Siluman' Rp 8,8 T di RAPBD 2015

- detikNews
Rabu, 21 Jan 2015 10:17 WIB
Ilustrasi
Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama marah besar saat tahu ada 'dana siluman' yang muncul dalam RAPBD 2015 senilai Rp 8,8 triliun padahal masih dalam pembahasan oleh SKPDnya bersama DPRD DKI Jakarta. Pihak DPRD menjamin tak ada anggotanya tak ikut campur dalam pembuatan rancangan itu karena rapat dengan DPRD baru dilakukan kemarin.

"Kita nggak paham (soal dana siluman) karena tadi rapat kerja antara Komisi E dengan SKPD baru berlangsung dan akan dilanjut besok. Jadi nggak ada celahnya karena DPRD bisa mengutak-atiknya baru dalam forum itu," kata Wakil Ketua DPRD DKI dari Gerindra M Taufik saat dihubungi, Selasa (20/1/2015) malam.

DPRD memang memiliki hak budgeting atas APBD yang disusun pemerintah daerah. Forumnya pengajuan atau evaluasi anggaran itu pada rapat kerja antara DPRD dan SKPD. Karena itu, Taufik mengatakan dana siluman itu bisa jadi permainan internal SKPD Pemprov DKI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira nggak ada (dana siluman) yang dimaksud Pak Ahok karena kita baru dikasih total perincian Rp 73,08 triliun. Jadi nggak ada lubang masuknya. Bisa jadi (permainan antara Dinas) karena kita baru mau rapat," sambungnya.

Karena itu, Taufik setuju dengan pernyataan Ahok yang mengatakan ada pihak yang ingin mengadu domba Pemprov DKI dengan institusinya saat ini. "Ini mengadu domba karena dipikirnya kita (DPRD) masih menggunakan pola lama. Sekarang kita sekarang sudah terbuka. Semua bisa datang memantau rapat di komisi E," ucap Ketua DPD DKI Jakarta.

Sebelumnya, Ahok menilai ada oknum DPRD DKI yang ikut campur dalam penyusunan RAPBD 2015 hingga ada angka Rp 8,8, triliun sudah bertemu dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi di kantornya. Pertemuan itu membuat Ahok berkesimpulan ada pihak yang ingin mengadu domba DPRD DKI dan dirinya. Padahal, anggaran itu sudah dibuat dengan sistem e-budgeting sehingga kecil kemungkinan diutak-atik untuk kepentingan pribadi.


(bil/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads