Ketua Harian DPP PD Syarief Hasan yakin SBY punya informan yang sangat valid. Namun Syarief tak mau menyebut siapa informan yang kerap memberikan informasi A1 ke Ketua Umum PD tersebut.
"Beliau kan banyak sumbernya dan saya pikir beliau sebagai presiden ke-6 memiliki sumber-sumber yang bisa memberikan informasi," kata Syarief kepada detikcom, Selasa (20/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pula pengamat yang mengatakan kemelut di tubuh Polri ini tidak terlepas dari perseteruan antara Ibu Megawati dengan SBY. Jenderal Polisi Sutarman dipersepsikan sebagai orangnya SBY, dan Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai orangnya Ibu Megawati," kata SBY lewat Facebook, Senin (19/1/2015) kemarin.
Namun isu-isu itu kemudian dibantah mentah-mentah. Yang membantah langsung Presiden Joko Widodo.
"Tidak ada itu istilah 'Pembersihan orang-orang Bapak SBY', kita tidak sedang mengalami 'Patahan Politik', juga tidak sedang dalam pertempuran antar generasi," demikian pernyataan Jokowi yang tertulis di akun Facebook Joko Widodo yang dikutip detikcom, Selasa (20/1/2015). Laman ini mendapat verifikasi dari Facebook.
Dua kabar burung dari informan rahasia SBY di atas bukanlah yang pertama kali diungkap sang Ketua Umum PD. Dalam pidato politiknya di hadapan 282 perwira tinggi TNI dan Polri pada Senin (2/6/2014) silam SBY bicara blak-blakan soal adanya perwira tinggi untuk berpihak ke salah satu capres. SBY bicara soal dirinya yang dianggap bak kapal mau karam.
"Ada pihak-pihak yang menarik perwira tinggi untuk berpihak kepada pihak yang didukungnya. Tidak perlu mendengar presiden kalian, itu kan kapalnya sudah akan karam," kata SBY di sebuah acara di kantor Kementerian Pertahanan tersebut.
SBY tak langsung percaya begitu saja saat menerima informasi tersebut. Dia mencari konfirmasi dan klarifikasi. "Kalau dilihat benih-benih itu juga insub-ordinasi oleh karena itu berhati-hatilah jangan tergoda, saya khawatir niat dan tujuannya tidak baik, tidak baik bagi perwira, tidak baik bagi lembaga TNI dan Polri, dan tidak baik bagi negara," kata SBY.
Lulusan terbaik AKABRI 1973 itu mengingatkan TNI dan Polri tetap menjaga netralitas dalam pemilu. Ketidaknetralan TNI dan Polri menurut dia cukup terjadi sebelum era reformasi. Pesan penting itu disampaikan SBY tak lama sebelum Pilpres dihelat.
Dari gambaran di atas informasi dari sumber rahasia SBY memang tajam mengarah sasaran. Namun kebenaran isu itu sama misteriusnya dengan sang informan yang memberikan berita rahasia itu. Sampai kini sumber terpercaya SBY tersebut tak memunculkan diri. Lalu adakah isu miring lain yang bakal dilempar informan rahasia SBY?
(van/nrl)