Menkes: Persiapan untuk Kesehatan Haji 2015 Akan Lebih Baik

Menkes: Persiapan untuk Kesehatan Haji 2015 Akan Lebih Baik

- detikNews
Selasa, 20 Jan 2015 12:44 WIB
Menkes Nila Moeloek (dok.detikFoto)
Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menilai calon haji yang memiliki resiko tinggi ternyata datang dari kelompok usia tua. Hal ini berdasarkan laporan dari Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), banyaknya calon haji 2014 yang menderita sakit jantung dan paru-paru.

"Kami di kesehatan, pengalaman tahun lalu, calon haji beresiko tinggi karena usia tua. Benar laporan BPHI kami penuh dengan pasien keadaan paru-paru atau jantung bermasalah," kata Nila di ‎Kementerian Pembangunan Manusia dan Kesejahteraan, Jakarta Pusat, Selasa (20/1/2015).

Nila menambahkan, Indonesia juga tengah mengupayakan rumah sakit setempat yang bisa menjadi rujukan BPHI. "Kami sebagai balai pengobatan, bila dirujuk, kami akan rujuk ke RS di sana," ujar Nila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Nila menegaskan persiapan kesehatan untuk calon Haji 2015 akan lebih baik. Selain karena tidak ada penambahan kuota haji, moratorium Kemen PAN dan RB soal pembatasan tenaga kesehatan yang dibatalkan ‎juga bisa memaksimalkan pelayanan kesehatan haji di Tanah Suci.

"Persiapannya Indonesia lebih baik. Kemudian pada mau tandatangan MoU terkait tenaga kesehatan dan yang lain. Tenaga itu mau dikurangi, dan kami lakukan negosiasi ternyata bisa (ditambah)," ucap Nila.

Keberadaan Menkes di kantor Menteri PMK Puan Maharani ini ternyata untuk rapat koordinasi Haji 2015 dan beberapa isu PMK lainnya. Turut hadir dalam acara itu, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Menteri Desa Marwan Djafar beserta sejumlah pejabat lainnya.

"Topiknya macam-macam. Kita nggak bicara KIS tapi tentang haji, disabilitas, raskin, campur baur. Disabilitas dibicarakan masih tetap tentang bagaimana kesempatan disabilitas," ujar Nila.

(vid/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads