Yang menarik, terlihat sejumlah pendeta dan warga penganut Kristen di Pakistan yang ikut serta dalam unjuk rasa ini. Mereka ingin menunjukkan solidaritas bagi saudara-saudara muslim mereka.
Anggota partai religius dan sekuler juga ikut serta dalam aksi demo yang berlangsung di Lahore, Karachi, Islamabad, Quetta, Peshawar, Multan dan sejumlah kota lainnya. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (19/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 2 ribu orang melakukan long march di kota Karachi, yang merupakan kota terbesar di Pakistan. Partai Jamaat-e-Islami dan Tehreek-e-Insaf mengelar aksi unjuk rasa di dua lokasi berbeda.
Delegasi yang mengunjungi kediaman Konsul-Jenderal Prancis di Pakistan mengajukan resolusi yang meminta pemerintah Prancis melarang majalah Charlie Hebdo. "Karena menyebarkan kebencian agama di dunia," demikian alasannya.
Di kota Lahora, ada sekitar 6 ribu orang yang mengikuti demo memprotes Charlie Hebedo. Demonstran pun mendesak pemerintah Pakistan untuk memutus hubungan dengan Prancis.
Sedangkan di Quetta, demonstran menginjak-injak bendera Prancis sebelum membakarnya. Foto Presiden Hollande juga dibakar demonstran. Di kota Peshawar, lebih dari 100 warga penganut Kristen ikut serta dalam aksi protes menentang Charlie Hebdo dan karikatur kontroversialnya.
(nvc/ita)