Kelakar Ahok Jika Dipecat Jadi Gubernur: Tolong Foto Gue Dipasang

Kelakar Ahok Jika Dipecat Jadi Gubernur: Tolong Foto Gue Dipasang

- detikNews
Senin, 19 Jan 2015 14:45 WIB
Ahok (Bilkis/ detikcom)
Jakarta - Selama ini Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dikenal dengan gayanya yang ceplas-ceplos. Terkadang apa saja yang dilontarkannya terdengar spontan dan terkesan 'asal'.

Bahkan Ahok juga tidak jarang menantang DPRD DKI yang acap kali berseberangan pendapat dengannya. Kali ini kembali Ahok membuka 'perang dingin' dengan legislatif Kebon Sirih tersebut karena kemunculan ’dana siluman' berjumlah fantastis, yakni Rp 8,8 triliun.

Tidak takut kah Ahok lengser dari kursi DKI 1 sebelum masa jabatannya berakhir?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya cuma pesan satu saja, kalau 'saya ditendang gagal' tidak jadi gubernur lagi tolong foto gue dipasang di situ ya. Gue sudah dua bulan loh," ujar suami Veronica Tan tersebut sambil tertawa lepas di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (19/1/2015).

"Yang penting 2-3 bulan kalau gue nggak jadi gubernur lumayan. Itu saja. Lumayan kan ada foto gue. Minimal orang tahu, pernah jadi Gubernur DKI 2 bulan," selorohnya.

Tentu saja pernyataan itu mengundang tawa wartawan. Dia pun berpesan agar foto yang kelak dipajang di Balai Kota haruslah yang paling bagus.

"Foto yang paling keren dong. Jadi biar orang lahir tahun 2015 bisa lihat 'Oh ini toh gubernurnya di tahun 2015'," sambung Ahok.

Sebagaimana diketahui, mantan Bupati Belitung Timur itu kesal bukan main lantaran dana yang diajukan secara tiba-tiba oleh DPRD DKI dalam RAPBD 2015. Terlebih dengan alasan untuk sosialisasi SK Gubernur.

"Bukan visi misi. Judulnya visi misi, isinya itu suruh kita ubah masukkan Rp 8,8 triliun. Versinya mereka. Sosialisasi SK Gubernur aja Rp 46 miliar, seratus juta seratus juta. Rp 46 miliar setahun gila nggak? Apa yang mau disosialisasi SK gubernur," kata Ahok, Minggu (18/1) lalu.

(aws/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads