Kepolisian Dresden mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (19/1/2015), pihaknya telah menerima informasi mengenai "ancaman konkret" terhadap kelompok populis sayap kanan PEGIDA.
"Ada seruan tentang calon-calon pembunuh yang membaur di antara para demonstran... dan untuk membunuh seorang anggota tim pengkoordinir demonstrasi PEGIDA," demikian pernyataan kepolisian mengenai larangan demo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut harian ternama Jerman, Bild, ancaman teror tersebut menargetkan pemimpin terkemuka PEGIDA, Lutz Bachmann. Juru bicara PEGIDA, Kathrin Oertel, mengkonfirmasi di stasiun televisi Jerman bahwa Bachmann menjadi target ancaman.
Aksi-aksi demo PEGIDA telah dimulai di Dresden pada Oktober 2014 lalu dengan beberapa ratus pendukung, yang jumlahnya meningkat cepat belakangan ini. Dalam aksinya, mereka menyuarakan kemarahan terhadap Islam dan para "penjahat pencari suaka".
Dalam aksinya pada Senin, 12 Januari lalu, sekitar 25 ribu orang mengikuti demo yang digelar PEGIDA. Demo ini digelar menyusul serangan-serangan di kantor majalah satir Prancis, Charlie Hebdo dan penembakan di supermarket Yahudi di Paris. Total 17 orang tewas dalam dua serangan terpisah tersebut.
(ita/ita)