Brasil dan Belanda Tarik Dubes, JK: Kita Tetap Jalankan Kepentingan Nasional

Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Brasil dan Belanda Tarik Dubes, JK: Kita Tetap Jalankan Kepentingan Nasional

- detikNews
Senin, 19 Jan 2015 11:01 WIB
Jakarta - Pemerintah Brasil dan Belanda menarik duta besar negara mereka sebagai bentuk protes untuk hukuman mati yang dijatuhkan pada warga negara mereka. Hal ini dinilai sebagai sebuah kewajaran namun tak akan membuat penegakan hukum melemah.

"Ada banyak negara berbeda pendapat terkait hukuman mati dan perlu kita hargai juga. Namun yang tetap kita jalankan adalah kepentingan nasional kita," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (19/1/2015).

JK juga sudah bertemu dengan duta besar Belanda, Australia dan Perancis yang warga negaranya masuk dalam daftar terdakwa yang dieksekusi mati. Namun di antara ketiga negara ini, baru Belanda yang warganya dieksekusi mati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya jelaskan pada mereka, semua datang pada saya semua. Dubes Belanda, Dubes Australia, Menteri Perancis datang. Yang paling penting, saya bilang ke mereka bahwa ini bukan keputusan Presiden. Ini keputusan hakim dari pengadilan pertama sampai tertinggi memutuskan itu. Presiden hanya tak menerima, tak menyetujui pengampunan itu. Undang-undang ini berlaku di banyak tempat," ujarnya.

Ia menghormati sikap pemerintah negara tersebut yang melakukan protes dengan menarik kembali duta besarnya. "Kalau mereka protes ya tentu kita hormati sebagai bagian dari politik dalam negeri mereka," kata JK.

(bil/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads