"Kita akan diskusikan, antara Organda dan Dishub. Kita nggak bisa sewenang-wenang kan. Kita mau bikin kebijakan bus itu disubsudi," ujar Ahok kepada wartawan di SME Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (18/1/2015).
Ke depan, suami Veronica Tan ini ingin semua jenis bus berada di bawah satu atap manajemen. Terlebih jika ketersediaan bus oleh Pemprov DKI sudah memadai. Hal ini bertujuan agar metode penerapan tarif angkutan bisa diseragamkan, yakni dengan metode pembayaran rupiah per kilometer (Rp/Km).
"Orang kalau kamu merasa rugi, ya silakan ikut kami rupiah per kilometer karena kalau bus kami cukup harganya murah orang pasti nggak mau naik bus kamu lagi. Kalau kamu nggak mau rugi gimana, kami tawarkan ikut kami," lanjutnya.
Bagaimana kalau mereka tidak mau menerima konsep tersebut?
"Kalau dia nggak mau kita akan berperang dengan tarif kita nggak naik-naik. Bus kami nambah kamu akan hilang dengan sendirinya. Kamu mau nggak naik bus dengan jurusan yang sama, ini lebih nyaman dan lebih enak juga lebih murah dibandingkan itu," jawab mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
"Pasti kamu milih nggak mau naik yang nggak jelas kan. Apalagi sopir kami articulated (bus gandeng) itu (gajinya) 3,5 UMP," tutupnya.
(aws/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini