"Hukuman yang kejam dan tidak manusiawi, sebuah penolakan yang tidak dapat diterima secara martabat manusia dan integritas," demikian kata Menteri Luar Negeri Belanda, Bert Koenders, sebagaimana dikutip dari theguardian.com, Minggu (18/1/2015).
Bert juga menyatakan pemimpin Kerajaan Belanda yaitu Raja Belanda Willem-Alexander and Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, telah berusaha mengontak Presiden Joko Widodo untuk meninjau ulang eksekusi mati itu. Tapi ekskusi itu tetap dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga menolak lobi yang dilakukan oleh Presiden Brazil, Dilma Rousseff untuk menggagalkan eksekusi mati terhadap warganegaranya, Marco Archer Cardoso Moreira. Marco berusaha menyelundupkan 13 kg heorin ke Indonesia.
Atas eksekusi mati Ang dan Marco, kedua negara itu menarik duta besarnya dari Jakarta dan diminta kembali ke negaranya masing-masing.
"Itu hal biasa dan hak pemerintah di sana untuk menarik dubesnya. Kami menghormati hal itu," ujar jubir Kemlu Arrmanatha Nasir, saat dihubungi, Minggu (18/1/2015).
(asp/try)