Subuh baru saja terlewat beberapa menit, perintah dari anjungan tersebut bisa didengar di seluruh lokasi KRI Banda Aceh diserukan. Suasana Geladak Helikopter di bagian belakang kapal perang ini semakin terlihat.
Tim penyelam TNI AL pagi ini diterjunkan dari KRI Banda Aceh menuju titik yang diketahui letak badan pesawat QZ8501. Sekitar 30 orang personel TNI diturunkan menggunakan perahu karet. Sebanyak 24 penyelam ditambah 2 staf KRI Banda Aceh menuju kapal crest onyx untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan tim kapal milik SKK Migas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 05.30 WIB, setelah persiapan selesai, Pangarmabar Laksamana Muda Widodo memimpin doa bersamaโ para penyelam dan sejumlah kru dari TNI AL lainnya.
"Nanti 4 orang melakukan maping, survei bawah air. Tim selanjutnya menindaklanjuti hasil maping," ujar Widodo kepada wartawan di Geladak Heli KRI Banda Aceh.
Widodo menjelaskan kecepatan arus air pagi ini cukup ideal yakni 0,4 knot. Sedangkan kecepatan angin 20 knot dengan ketinggian ombak 2-3 meter.
Namun memang langit pagi ini sempat mendung dan sesekali turun gerimis sekitar 10 menit. Begitu langit terang dan hujan reda, penurunan perahu karet langsung dilanjutkan kembali.
"Kami semua bergerak atas Komando Panglima TNI. Kami datang ke sini untuk memberi motivasi kepada anggota untuk lebih semangat," ujar Widodo.
โ"Kalau gelap visibiliti bisa nol. Kami minta doa agar cuaca hari ini bagus," tutupnya.
(sip/rvk)