"Belum belum ada. Saya itu tidak suka simbol-simbol seperti itu," kata Risma kepada wartawan di Posko Crisis Center Polda Jatim, Sabtu (17/1/2015).
Namun, Risma tidak mempersoalkan bila ada pihak lain yang berencana membuat tugu ataupun monumen peringatan tragedi jatuhnya pesawat yang terbang dari Bandara Juanda itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Risma, yang menjadi prioritas pemerintah harus bersama-sama menata sistem transportasi agar kecelakaan di masa mendatang bisa ditekan.
"Yang terpenting perhatian kita pasca itu. Untuk apa pamer-pamer begitu padahal setelah itu (musibah) kenyataannya juga tidak ada apa-apa," katanya.
Pembangunan tetenger di Surabaya itupun juga sekedar wacana. "Belum ada yang usul ke saya kok. Kita fokus ke keluarga korban saat ini. Pemkot sudah siapkan 78 berkas untuk keluarga korban asal Surabaya," katanya.
Pemerintah Daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berencana membangun monumen untuk mengenang tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Monumen yang rencananya akan diberi nama Monumen Keselamatan itu akan dibangun di Kecamatan Pangkalan Bun.
Pemilihan pembangunan monumen di Pangkalan Bun dilakukan karena Kecamatan tersebut dijadikan sebagai Posko utama misi operasi SAR AirAsia.
Tak hanya Pemda yang memberikan banyak kontribusi, para warga setempat pun juga memberi banyak kontribusi dan simpati dalam hal ini.
(gik/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini