Relawan: Soal Kapolri, Jokowi Harus Pakai Nalar Publik

Relawan: Soal Kapolri, Jokowi Harus Pakai Nalar Publik

- detikNews
Jumat, 16 Jan 2015 17:36 WIB
Jakarta - Puluhan relawan pada Kamis (15/1) kemarin mendatangi KPK dengan berjalan menutup mata, mereka menolak pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Salah satu yang hadir dan bersuara adalah tokoh agama Antonius Beni Susetyo.

Pastor yang akrab disapa Romo Beni itu kini mengingatkan‎ agar Presiden Jokowi tak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut Beni, Jokowi adalah figur perubahan, maka melantik seorang koruptor menjadi Kapolri bisa menghancurkan kredibilitas Jokowi.

‎‎"(Kalau melantik Budi Gunawan), Jokowi hancur kredibilitasnya. Dia akan kehilangan trust dan memulihkan trsut itu berat karena orang berharap Jokowi adalah figur perubahan," kata Beni di Jakarta, Jumat (16/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beni ‎mengatakan, Jokowi dipilih rakyat sebagai presiden pada pemilu lalu karena figurnya yang bersih dan punya integritas. Namun saat akan mengganti Kapolri, seolah Jokowi dipaksa memilih orang yang dinyatakan bermasalah secara hukum.

"Harus diingat dukungan publik pada pemberantasan korupsi sangat kuat, jadi kalau dia melawan logika publik, habis," ujar Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia itu.

Karenanya Beni mengingatkan agar Jokowi kembali pada nawa cita yang sudah disuarakan sejak Jokowi akan menjadi presiden, salahsatunya dengan memastikan pimpinan lembaga/institusi negara adalah orang-orang yang bersih.

"Persolan moralitas itu tidak boleh (mengacu) pada kepentingan politik sempit, harus demi politik kepantasan. Dia harus berani memberikan sesutu yang memberi kepentingan yang lebih besar," ucap relawan 'Salam2Jari' itu.

"Jadi common sense saja, gunakan nalar publik," saran Beni yang pernah menulis karya 'Revolusi Mental' dan jadi sorotan publik.

(iqb/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads