Seperti dilansir AFP, Jumat (16/1/2015), pemasok senjata bernama Neetin Karasular itu, kini berada dalam penahanan kepolisian Belgia. Karasular berasal dari kota Charleroi di Belgia bagian selatan, yang sebagian besar warganya berbicara bahasa Prancis.
Kepada polisi, Karasular mengaku membeli mobil yang dijual Amedy Coulibaly, salah satu pelaku serangan teror di Paris, sepekan lalu. Mobil tersebut merupakan milik istri Coulibaly, Hayat Boumeddiene yang kini masih buron.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Van der Sijpt menyatakan, Karasular sendiri sebelumnya berada di bawah pengawasan polisi Belgia atas kecurigaan praktik perdagangan senjata api secara ilegal.
Karasular menyerahkan diri ke polisi pada Selasa (13/1) dan mengaku pernah berhubungan dengan Coulibaly dalam beberapa bulan terakhir. Kepada polisi, Karasular mengaku ketakutan setelah mengetahui Coulibaly terlibat dalam serangan teror di Paris.
"Dia (Karasular-red) juga membeli mobil milik istri Coulibaly," tutur Van der Sijpt, sembari menyebut bahwa Karasular sempat berusaha menipu Coulibaly saat proses pembelian mobil tersebut.
Polisi Belgia yang menggeledah rumah Karasular, menemukan sejumlah dokumen yang membuktikan pembelian mobil dan dokumen lain, yang menunjukkan proses negosiasi dengan Coulibaly soal pembelian senjata dan amunisi. Ini termasuk sebuah pistol Tokarev yang digunakan Coulibaly dalam penyanderaan di supermarket Yahudi di Paris.
Karasular akan mulai diadili di pengadilan di Charleroi pada Senin (19/1) mendatang, untuk menentukan apakah dia akan tetap ditahan atau tidak.
(nvc/ita)