"Masukannya bagus. Ya tentu saja kami akan menerima masukan-masukan dari warga disabilitas," ujar Sekretaris Dishub Kota Bandung Enjang Mulyana saat dihubungi via telepon, Jumat (16/1/2015).
Dishub mengakui soal delapan halte Trans Metro Bandung (TMB) berdesain mirip kapsul itu tak dilengkapi sarana khusus yang bisa dilintasi kursi roda ke pintu masuk. Bagian sisi kanan dan kiri pintu halte hanya dipasang tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski halte nyentrik terlanjur dibangun, sambung Enjang, bisa diubah atau ditambah desainnya guna memudahkan akses bagi disabilitas. "Bisa saja diubah. Nanti kami sampaikan kepada konsultan sesuai permohonan teman-teman disabilitas," ucap Enjang.
Petisi online yang memprotes halte dan trotoar baru digagas oleh Yuyun Yuningsih, Direktur Bandung Independent Living Center (BILiC). Ia juga merupakan penyandang disabilitas yang sehari-hari harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Hingga siang ini, petisi yang dimuat di situs change.org, sudah mencapai 397 pendukung dari target 500 orang.
(bbn/ern)