Hakim Eloy Velasco dari Pengadilan Tinggi Spanyol dilaporkan akan memimpin penyelidikan soal kunjungan Coulibaly tersebut. Dilaporkan dia datang ke Madrid bersama istrinya Hayat Boumeddiene dan satu orang lainnya.
"Orang ketiga tersebut mungkin telah membantunya (Hayat-red) pergi ke Suriah," tutur sumber kehakiman setempat, seperti dilansir AFP, Jumat (16/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hakim Velasco, menurut sumber tersebut, tengah menyelidiki ketiga orang tersebut untuk dugaan konspirasi dengan organisasi teroris.
Surat kabar La Vaanguardia melaporkan bahwa Coulibaly sempat pergi ke Madrid dan tinggal cukup lama di kota tersebut. Tercatat Coulibaly berada di Madrid antara 30 Desember 2014 hingga 2 Januari 2015 lalu.
Tidak diketahui untuk keperluan apa Coulibaly datang ke Madrid. Otoritas Spanyol tengah berkoodinasi intens dengan otoritas Prancis untuk menyelidiki aktivitas Coulibaly di Spanyol, untuk mencari tahu apakah ada sel teroris di negara tersebut yang memiliki kapasitas yang sama untuk melakukan serangan teror.
Otoritas Spanyol meningkatkan keamanannya pascaserangan brutal di kantor majalah Charlie Hebdo pada Rabu (7/1) lalu. Penembakan tersebut dilakukan oleh kakak-beradik Said dan Cheriff Kouachi yang mengenal Coulibaly.
Coulibaly sendiri telah ditembak mati dalam penggerebekan polisi, setelah dia menewaskan empat pria Yahudi yang disandera di supermarket Yahudi di Paris pada Jumat (9/1) lalu. Sehari sebelumnya, Coulibaly menewaskan seorang polisi wanita di Paris.
Sedangkan istrinya, Hayat yang juga ikut dalam penyanderaan berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian dan disebut kini tengah berada di Suriah. Namun informasi lain menyebut Hayat sebenarnya tidak berada di lokasi saat insiden penyanderaan berlangsung.
(nvc/ita)