"Itu bukti bahwa masuk polisi tidak bayar dan semua orang mempunyai kesempatan yang sama, tanpa diskriminasi, untuk menjadi polisi," kata Wakapolri Badrodin Haiti saat berbicang dengan detikcom, Kamis (15/1/2015).
Rasa syukur tentunya harus dia buktikan dengan melayani masyarakat, dan tentu saja integritas pengabdian kepada bangsa dan negara. Badrodin berharap, cita-cita yang telah digapai Taufiq tidak luntur karena godaan materil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesederhanaan pemilik nama lengkap Muhammad Taufiq Hidayat ini tengah menjadi buah bibir masyarakat Yogyakarta. Bagaimana tidak, polisi yang berdinas di Sabhara Polda DIY ini mampu membuktikan dirinya mampu masuk ke kepolisian tanpa suap.
Taufiq yang lahir pada 25 Maret 1995 ini juga mesti berjalan kaki untuk berangkat dinas ke Polda DIY karena tidak punya kendaraan. Sekali jalan kaki, memang cukup membuat Taufiq sehat karena olahraga pagi. Ya, dia mesti berjalan sekitar 7 KM.
Taufiq memang dari keluarga sederhana, ayahnya Triyanto hanya kuli bangunan. Beberapa waktu lalu, dia ikut tes masuk polisi. Tanpa keluar uang sepeser pun dia lolos dan bergabung ke korps Bhayangkara.
Agar tidak terlambat, Bripda Taufik kini tinggal di barak Dit Sabhara Polda DIY. Ia tinggal bersama 100-an teman-temanya. Bripda Taufik juga dikenal sebagai sosok yang periang di mata teman-temanya. Teman-temanya tidak menyangka, jika kondisi ekonominya seperti itu.
(ahy/jor)