"Negara akan hadir dalam melakukan perencanaan tata ruang nasional agar menciptakan ruang-ruang layak hidup dan mampu menopang kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kita akan siapkan juga perencanaan kota-kota masa depan yang nyaman dan produktif," kata Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Kamis (15/1/2015).
Ferry mengatakan, pemahaman terkait ruang secara kesatuan, tanah-air-udara, seharusnya diikuti dengan pengaturan yang utuh agar mencegah ketidakseimbangan maupun ketidakharmonisan dalam pemanfaatan ruang. "Juga perlu upaya harmonisasi pengaturan ruang dan perencanaan agar tahapan pembangunannya menjadi jelas," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementra itu, Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP) Bernadus Djonoputro, menjelaskan, ke depan hendaknya dapat lebih diarahkan pada perencanaan ruang Indonesia yang inovatif, mumpuni, berpihak pada kebutuhan masyarakat dan tata ruang menjadi panglima pembangunan.
"Pemerintah harus berani melakukan terobosan dalam mahzab perencanaan lintas matra dan lintas sektor," kata Bernadus.
Untuk memperkuat lini depan perencanaan tata ruang nasional, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN akan bekerjasama dengan IAP untuk sertifikasi perencana dalam kegiatan perencanaan di wilayah Kementeriannya.
MoU ditandatangani Kamis (15/1) siang sebagai langkah awal meningkatkan kompetensi, kualitas produk perencanaan sekaligus pembinaan profesi perencana.
"Proses sertifikasi ini akan menjamin kualitas kompetensi profesi perencana di indonesia. Ke depan, para perencana Indonesia akan semakin kompetitif dalam menghadapi pasar masyarakat ekonomi ASEAN," ucapnya.
(jor/dnu)