Menlu Retno di Belanda Jelaskan Visi Kebijakan Luar Negeri

Laporan dari Den Haag

Menlu Retno di Belanda Jelaskan Visi Kebijakan Luar Negeri

- detikNews
Kamis, 15 Jan 2015 12:47 WIB
Den Haag - Hubungan antar dua pemerintahan hanyalah salah satu jembatan, tetapi satu jembatan saja tidak cukup untuk suatu hubungan yang sungguh-sungguh baik antar dua negara,

Visi kebijakan luar negeri tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi dalam kapasitas sebagai Dubes pada pidato sambutan penerimaan penghargaan profesional Certificate of Merit di Carlton Ambassador Hotel, Den Haag, Selasa (13 Januari 2015).

"Oleh sebab itu kita menggalang kerjasama dengan para pemangku kepentingan, sehingga dapat mengaitkan banyak jembatan untuk menghubungkan Indonesia-Belanda," ujar Retno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno mencontohkan Indonesia-Belanda kini mampu menjembatani apa saja sebanyak mungkin yang perlu dijembatani.

"Kedua negara kini mampu untuk bersama-sama membangun saling percaya, juga mampu mengembangkan sikap saling menghormati satu sama lain," papar Retno.

Prioritas

Pada kesempatan di depan profesional itu, Dubes Retno juga menyampaikan prioritas kebijakan luar negeri Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Menurut Retno, ada empat prioritas kebijakan yaitu melindungi kedaulatan Indonesia, meningkatkan perlindungan warga negara dan badan hukum Indonesia, menguatkan diplomasi ekonomi, serta meningkatkan peran secara signifikan dalam ikut mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia.

"Indonesia telah siap untuk itu," imbuh Retno.

Dikatakan bahwa kebijakan luar negeri juga akan lebih membumi dan terkoneksi dengan kepentingan rakyat.

"Sehingga masyarakat akan lebih memahami apa yang dikerjakan pemerintah c.q Kemlu dan meniadakan kesenjangan antara diplomasi dan kepentingan rakyat," demikian Dubes.

Retno dipilih kalangan profesional sebagai Dubes terbaik yang layak mendapat pengakuan dan penghargaan Certificate of Merit.

"The best ambassador there is," komentar Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot (Kabinet Balkenende II/III 2003-2007) dalam sambutan seremoni penyerahan penghargaan.

Sehari sebelumnya, Dubes Retno juga mendapat anugerah bintang jasa Ridder Grootkruis in de Orde van Oranje-Nassau dari Raja Belanda Willem-Alexander karena dinilai telah menunjukkan kinerja berkualifikasi luar biasa dalam meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara.

Ridder Grootkruis in de Orde van Oranje-Nassau adalah anugerah bintang jasa tertinggi dari lima kategori bintang dalam Orde van Oranje-Nassau..

Dengan anugerah ini, nama Dubes Retno Lestari Priansari Marsudi kini masuk sejajar dalam deretan nama para tokoh besar dunia penerima Ridder Grootkruis in de Orde van Oranje-Nassau.

Mereka antara lain PM Shinzo Abe (Jepang), Jose Manuel Barroso (Presiden Komisi Eropa 2004-2014), Anders Fogh Rasmussen (Sekjen NATO 2009-2014), Jaap de Hoop Scheffer (Sekjen NATO 2004-2009), Herman Van Rompuy (Presiden Dewan Eropa 2009-2014), dan Jean-Claude Trichet (Presiden Bank Sentral Eropa 2003-2011).


(es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads