
Obama-Cameron akan membahas masalah ekonomi, ISIS dan juga Ebola
Kedua pemimpin itu mengatakan mereka tidak akan membiarkan seseorang untuk "memberangus kebebasan berbicara" setelah pria bersenjata - yang berkaitan dengan Al-Qaeda - menewaskan 17 orang dalam serangan teror di Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama dengan Prancis, pemimpin Inggris dan AS itu menyatakan, "Kami telah menjelaskan kepada mereka yang berpikir dapat memberangus kebebasan berbicara dan berekspresi dengan kekerasan akan membuat suara kami akan lebih keras," kata mereka.
Kedua pemimpin juga mengatakan mereka dapat "mengalahkan pembunuh yang barbar dan ideologi mereka yang salah".
Obama dan Cameron diperkirakan akan membahas kejahatan siber dan masalah ekonomi selama dua hari.
Selain itu, mereka akan membahas isu terkini tentang upaya memberantas Ebola, ancaman ISIS dan aksi Rusia terhadap Ukraina.
Dua pemimpin negara ini akan bertemu dalam jamuan makan malam di Gedung Putih pada Kamis(15/01) dan bertemu kembali untuk pembicaraan politik dan ekonomi di Ruangan Oval, Gedung Putih, pada Jumat (16/01).
Pembicaraan pada Kamis (15/01) lebih fokus pada ekonomi, di tengah ketidakpastian zona euro dan kontroversi terhadap rencana kesepakatan dagang AS-Uni Eropa.
Tampaknya ini akan menjadi kunjungan terakhir Cameron sebelum pemilu yang digelar pada Mei nanti.
Cameron juga diperkirakan akan membahas tentang Shaker Aamer, warga Inggris yang ditahan di penjara Teluk Guantanamo.
Aamer telah ditahan selama 13 tahun tanpa pengadilan, dan Inggris akan mengembalikannya kepada keluarga.
(nwk/nwk)