"Persepsi publik terhadap kinerja pemerintah dalam 100 hari, salahsatunya akan dipengaruhi oleh posisi Presiden terhadap pemilihan kapolri," ujar pengamat politik dari CSIS Arya Fernandes saat berbincang, Kamis (15/1/2015).
Menurut Arya, dalam era modernisasi media saat ini, setiap pernyataan politik akan mudah direkam dan didokumentasikan oleh publik. Bila inkonsistensi terus berulang, tak hanya akan mempengaruhi kinerja Jokowi tetapi juga partai pengusung terutama PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya juga menyoroti soal regenerasi di tubuh PDIP. Menurutnya, PDIP tinggal selangkah lagi menuntaskan regenerasi politik tersebut.
Misalnya di daerah-daerah PDIP berhasil mencari tokoh baru dan muda untuk dicalonkan dalam pilkada. Namun ironisnya di pentas nasional itu tidak terjadi.
"Megawati tercatat sebagai ketum partai politik terlama dalam sejarah kepartaian di Indonesia. Keseriusan PDIP mendorong regerasi ditentukan apakah Megawati bersedia tidak lagi mencalonkan dalam kongres nanti," tutupnya.
(mpr/spt)