Pertemuan penting ini dihadiri Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Umum Partai NasDem Surya Paloh, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey, Ketum PKPI Sutiyoso, Wasekjen PKPI Rully Soekarta, Ketum PPP M Romahurmuziy. Tak ada pengurus Hanura dan PKB dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan tersebut awalnya digelar di kediaman Megawati di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Pertemuan kemudian dilanjutkan di restoran Tugu Kunstrkring Paleis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya gini lah. Kalau tidak membahas persoalan Kapolri pasti kita berbohong. Artinya hak prerogatif presiden itu harus dihormati oleh siapa pun karena negara ini sistemnya presidensial. Kaitan persolan hukum tentunya kita menghormati, tetapi juga meminta lembaga penegak hukum jangan melakukan politisasi hukum," kata Pramono saat berbincang dengan detikcom soal isi pertemuan tersebut, Rabu (14/1/2015).
Menurut sumber detikcom, dalam pertemuan tersebut disepakati mendukung fit and proper test Komjen Budi Gunawan dilanjutkan dan tetap didorong dilantik menjadi Kapolri meskipun Komjen Budi sudah jadi tersangka KPK. Benarkah hal tersebut? Terkait hal ini Pramono Anung tak ingin berspekulasi jauh. "Saya tidak mau berandai-andai," kata Pramono diplomatis.
Namun Surya Paloh saat ini sedang menemui Jokowi di Istana Negara. Apakah Surya menjadi pembawa pesan pertemuan tersebut ke Presiden Jokowi? Apakah Jokowi akan mengikuti kata Mega-Paloh?
(van/try)