Soal 'Rekening Gendut', Komjen Budi: Itu Terkait Bisnis Keluarga

Soal 'Rekening Gendut', Komjen Budi: Itu Terkait Bisnis Keluarga

- detikNews
Rabu, 14 Jan 2015 12:19 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Komisaris Jenderal Budi Gunawan angkat bicara terkait tuduhan memiliki 'rekening gendut'. Kepala Lembaga Pendidikan Polri itu mengakui adanya sejumlah transaksi yang menggunakan rekening pribadinya.

"Benar ada transaksi keuangan dalam rekening saya di mana transaksi itu terkait bisnis keluarga," kata Komjen Budi saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Budi meyakinkan bahwa transaksi bisnis itu melibatkan kreditur selaku pihak ketiga dan ada bukti hitam di atas putih alias legal. "(Transaksi) melibatkan pihak ketiga, kreditur," tambah Budi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat transaksi tersebut dianggap mencurigakan menurut Budi, Badan Reserse dan Kriminal Polri langsung melakukan penyelidikan. "Hasil penyelidikan (Bareskrim) tidak terdapat transaksi mencurigakan. Transaksi itu legal dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum," kata Komjen Budi.

Hal itu menurut Komjen Budi dikuatkan dengan surat Bareskrim dengan nomor: B/1538/VI/2010/Bareskrim yang ditujukan kepada Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan.

Dalam surat Bareskrim tersebut dinyatakan bahwa, transaksi keuangan dalam rekening Budi Gunawan yang saat penyelidikan berpangkat Inspektur Jenderal adalah legal dan dapat dipertanggungjawabkan.

Penyidik Bareskrim menilai transaksi di rekening Budi Gunawan berhubungan dengan bisnis putranya, Muhammad Herviano Widyatama.

"ini adalah produk hukum yang sah artinya bahwa produk hukum dari institusi hukum yang juga mempunyai kekuatan hukum," kata Budi sambil mengangkat surat Bareskrim tersebut.


(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads