"Apakah Pak Budi siap mengundurkan diri atau siap mundur saat jadi Kapolri bila Bapak lupa melenceng dan membawa konstitusi Polri tidak seperti yang diharapkan? Tidak dengan konsep awal ketika Polri dibentuk?" kata Rio, panggilan akrabnya, saat fit and proper test Budi di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Rio mempertanyakan, apakah yang disalahkan institusi Polri atau pimpinan Polri bila pimpinannya melenceng dari jabatannya. Begitu juga bila Budi yang hanya mengutamakan kepentingan maupun kelompok Budi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Rio meminta Budi untuk bekerja sama dengan DPR dan institusi lainnya bila nantinya terpilih menjadi Kapolri. Kerjasama dengan DPR sangat penting karena membawa nama rakyat Indonesia.
"Jangan sampai nanti ada sebuah keinginan untuk menguasai semuanya. Kerjasama dengan DPR, TNI, karena membawa nama Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPR dari PDIP Trimedya Panjaitan di sela acara HUT PDIP ke-42 di gedung DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (10/1/2015) menyatakan, Budi sudah akrab di kalangan PDIP. Bahkan Budi yang merupakan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu sempat terlibat dalam penyusunan visi misi Jokowi-JK saat Pilpres lalu.
Dia bahkan sempat terlibat dalam penyusunan visi misi Jokowi-Jusuf Kalla. โTermasuk waktu susun visi misi dalam bidang pertahanan dan keamanan, beliau dilibatkan,โ kata Trimedya.
(nik/nrl)