FDR ditemukan pada kedalaman sekitar 35 meter, Senin (12/1/2014). Tim penyelam yang terdiri dari Kapten Saiful, Pelda Bambang, Serda Rajab, dan KLK navigasi Edi Susanto melakukan tugasnya.
Sekitar pukul 07.00, Serda Rajab melakukan pencarian dengan dibantu alat pinger detector di titik koordinat 03Λ 37' 21" S dan 109Λ 42' 42" T sesuai arah sinyal ping yang diterima KM Jadayat. Alat tersebut digenggam dan diarahkan mengikuti sumber sinyal ping berasal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, Serda Rajab mengarahkan pinger detector yang digenggamnya ke segala arah, kemudian sinyal ping semakin menguat dan menuju ke arah puing-puing yang tertutup pasir. Saat diangkat, ada FDR di sana. Ia pun segera mengambil dan mengangkat ke permukaan pukul 07.12.
FDR kemudian dibawa ke KRI Banda Aceh bersama anggota KNKT untuk memastikan apakah benar benda tersebut merupakan bagian black box.
Esoknya, Selasa (13/1), Serda Rajab kembali bertugas dan menyelam sejak pukul 06.59 bersama Letnan Aang dan Sertu Widodo. Lagi-lagi, ping detector yang dibawa Serda Rajab mendeteksi sinyal ping yang kuat. Saat diikuti CVR ditemukan di antara tumpukan pasir dan lumpur.
"Jam 07.13 dapat langsung diangkat. Jaraknya sekitar 15 sampai 20 meter," pungkas ayah dari dua anak itu.
Saat ini, dua benda tersebut sudah resmi diserahkan kepada KNKT untuk dilakukan investigasi. Nantinya data akan didownload di laboratorium milik KNKT di Jakarta untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya AirAsia QZ8501.
(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini